Ngelmu iku kalakone kanthi laku, lekase lawan kas, tegese kas nyantosani, setyo budya pangekesing dur angkara.

Peperangan Rasulullah SAW

Artikel terkait : Peperangan Rasulullah SAW

Assalamualaikum wr wb,
Dalam masa hudupnya, Rasulullah Saw dan para sahabat pernah melakukan beberapa peperangan. Berikut adalah perang yang pernah dilakukan Rasuullah Saw dan para sahabat.

Perang Badar
Perang Badar terjadi pada hari Jumat tanggal 17 Ramadhan 1 H. Perang ini dilatarbelakangi oleh gagalnya kaum muslimin Madinah untuk menghadang kafilah dagang kaum Musyrikin Mekah yang akan pergi menuju Syam dibawah pimpinan Abu Sufyan. Karena takut akan hadangan kaum muslimin Madinah, Abu Sufyan mengutus Damdam bin Amr al-Gifari perihal ini kepada pemuka Quraisy. Berangkatlah pasukan dibawah komando Abu Jahal sebanyak 1300 orang dengan penuh rasa sombong dan kecongkakan untuk melawan Rasulullah saw. Bersama kaum Muslimin Madinah yang hanya berjumlah 313 orang. Pertempuran terjadi di Lembah Badar dan pada saat itulah kaum Muslimin menjadi pemenang dalam medan pertempuran meskipun jumlah mereka sangat sedikit jika dibanding pasukan musuh.
Kemenangan pasukan Muslimin pada saat itu juga membuktikan kemahakuasaan Allah swt. Dalam menegakan kebenaran dan menenggelamkan kebatilan dengan mengirim bala tentara dari jenis malaikat yang turun dari langit untuk membantu pasukan Muslimin yang lebih sedikit jumlahnya. Allah Swt. Berfirman dalam Surah Al-Anfal ayat 9 berikut.

Artinya : (Ingatlah) katika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, “Sungguh, Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut”. (Q.S al-Anfal/8:9)           

Perang Uhud
Perang ini terjadi pada pertengahan bulan Syaban tahun 2 H. Perang ini dilatarbelakangi oleh rasa dendam kafir Quraisyi Mekah yang tidak merasa puas dengan kekalahannya di Lembah Badar  dan ingin membalas kekalahannya dengan mengirim 3000 pasukan di bawah pimpinan Abu Sufyan bin Harb. Ketika kabar tersebut sampai di telinga Nabi saw. Akhirnya beliau mencari jalan keluar dengan menghadangnya di luar kota Madinah, tepatnya di Gunung Uhud. Rasulullah berangkat menyongsong musuh bersama 1000 prajurit pada hari Sabtu dini hari menjelanh Subuh. Beliau menempatkan pasukan muslimin Mekah di sebuah bukit dari Gunung Uhud yang menghadap ke Madinah.
Pada peperangan di Gunung Uhud , kaum Muslimin Madinah mengalami kekalahan dengan banyaknya korban yang berjatuhan, termasuk salah satu panglima besar sekaligus paman Rasulullah, yakni Hamzah bin Abdul Muthalib yang meninggal karena dtombak dari belakang oleh Wahsyi, seorang budak milik Muth’im bin Jubair. Ketika Hindun bin ‘Utbah istri Abu Sufyan melihat jenazah Abu Hamzah, ia membelah dadanya, mengeluarkan jantungnya dan mengunyah serta menelannya. Na’uzubillah.
Kekalahan pasukan Muslimin dipicu karena ketidakdisiplinan sebagian prajurit pemanah yang bertempat di atas bukit kerana tergiur dengan harta rampasan kaum Musyrikin yang ditinggal begitu saja. Ketika pasukan di atas bukit turun mengambil harta rampasan, kaum Musrikin berbalik arah mengepung kaum muslimin dengan menaiki atas bukit.


Perang Azhab (Khandaq)
                Perang Azhab (Khandaq) terjadi pada bulan Syawal tahun 5 H. Perang ini dilatarbelakangi oleh kebencian kaum Yahudi Madinah yang merasa terganggu  eksistensinya karena keberadaan Rasulullah dan kaum muslimin Madinah. Provokasipun dilakukan oleh sejumlah pemuka Yahudi dari Bani Nazir dengan mengajak kaum Quraisyi Mekah serta kabilah-kabilah di Ghathafan untuk membumihanguskan kaum muslimin sisa-sisa kekalahan perang Uhud. Hasutan tersebut berbuah hasil dengan 10.000 pasukan musyrikin Mekah digerakkan menuju Madinah. Pasukan ini berasal dari Quraisyi, Kinaah, penduduk Tihaman, Bani Salaim, Bani Farzah, Bani Murah, Bani As’ad, dan lainnya.
                Setelah informasi ini didengar  oleh Rasulullah, beliau menyelenggarakan mejlis tinggi perusyawaratan untuk menampung rencana pertahanan Madinah. Setelah berdiskusi panjang lebar, mereka sepakat untuk melaksanakan cara yang disampaikan Salman al-Farisi. Salman berkata” Wahai Rasulullah saw. dulu jika kami orang-orang Persia sedang dikepung musuh, kami membuat parit (khandaq) di sekitar kami”. Ini merupakan langkah bijakana sebelum diketahui bangsa Arab.
                Pasukan musrikin Mekah akhirnya tidak dapat berbuat banyak.Mereka hanya bisa berputar-putar parit dengan amarah yang menggelegar. Setelah hampir satu bulan kaum musrikin mulai terjadi perpecahan. Allah juga mendengar doa nabi Muhammad untuk mencerai-beraikan mereka dan segera mundur . Allah Swt mengirim pasukan berupa angin topan sehingga kemah-kemah mereka porak poranda. Akhirnya, pada bulan Zulkaidah kaum musyrikin Mekah lebih memilih mundur dari lokasi parit dan kembali ke Mekah. Dalam catatan sejarah ini merupakan peperangan yang menegangkan dan berakhir dengan pelecehan terhadap pasukan musyrikin dengan kesombongan yang ternyata dengan kekuatan sebesar apapun tidak akan pernah mampu melawan kekuasaan Allah Swt. Rasulullah saw. Bersabda, “Tatkala Allah Swt.telah mengalahkan pasukan musuh, sekarang kitalah yang akan ganti menyerang mereka dan mereka tidak akan menyerang kita. Kitalah yang akan mendatangi mereka”.

Penaklukan Mekah
                Penaklukan kota Mekah terjadi pada bulan Ramadhan tahun 8 H. Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh penghiatan penduduk Mekah yang telah membatalkan secara sepihak atas kesepakatan perjanjian damai yang telah mereka sepakatidengan kaum Muslimin Madinah. Mereka telah menyerang kabilah yang bersekutu dengan kaum muslimin. Akhirnya Rasulullah bersama 10.000 sahabat sepakat untuk menaklukan kota Mekah. Rasulullah melakukan perjalanan dalam keadaan puasa.
                Pada Selasa tanggal 17 Ramadhan 8H, Rasulullah saw meninggalkan Marr az-Zahran menuju Mekah. Ketika perjalanan sampai di Dzu Tuwa, beliau membagi pasukan menjadi tiga bagian, sbb :
1.      Pasukan Khalid bin Walid ditempatkan di sayap kanan bersama Bani Aslam, Sulaim, Ghifar, Muzainah, Juhainah, dll. Beliau memerintahkan pasukan Khalid ini masuk dari daratan rendah Mekah. Pasukan az-Zubair bin Awwam ditempatkan di sayap kiri dengan membawa bendera Rasulullah. Beliau memerintahkan pasukan Zubair ini masuk dari dataran tinggi Mekah, tepatnya di arah Qada’. Beliau memerintahkan Zubair untuk menancapkan bendera di al-Hajun dan tidak boleh meninggalkan tempat itu hingga beliau tiba.
2.      Pasukan Abu Ubaidah besama beberapa orang tanpa membawa senjata diperintahkan untuk langsung melalui jalur tengah lembah hingga masuk Mekah di depan Rasulullah saw.


Kaum Muslimin  berhasil memasuki Mekah dan Rasulullah saw. Pun menuju Ka’bah lalu thawaf  tujuh putara. Sesudah itu beliau menginstruksikan agar mengenyahkan dan menghancurkan berhala-berhala dan gambar- gambar di sekitar Ka’bah. Dalam suasana seperti itu beliau membaca firman Allah Swt. Sebagai berikut.




Artinya :”Yang benar datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Q.S al-Isra’17:81)                                                           
Ketika Rasuullah Saw berhasil menguasai Mekah dan menghukum beberapa musuh kaum muslimin , sejak saat itu pula banyak diantara masyarakat Mekah mulai terbuka hatinya dengan kebenaran Islam dan berbondong-bondog masuk Islam. Dalam Al-Quran Allah Swt. Berfirman:

Artinya :Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk Agama Allah dengan berbondong bondong, maka bertasbilah dengan memuji Tuhanmu dan memohon ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah penerima taubat. (Q.S.an-Nasr/110:1-3)
                Adapun peperangan lain yang pernah diikuti Rasulullah saw. Adalah Perang Bani Quraizah, Perang Bani al-Mustaliq, Perang Khaibar, Perang Mu’tah, Perang Hunain, Perang Ta’if, dan Perang Tabuk.

















Artikel Kumpulan Materi SMA Lainnya :

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Kumpulan Materi SMA By Asrofi Mursalin