Ngelmu iku kalakone kanthi laku, lekase lawan kas, tegese kas nyantosani, setyo budya pangekesing dur angkara.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

Artikel terkait : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)


 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)
A.    Pengertian
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak. Hidroelektrisitas adalah sumber energi terbaharui.

PLTA memiliki bermacam-macam jenis, mulai yang berbentuk mikro-hidro dengan kemampuan memberikan energi listrik untuk beberapa rumah saja sampai yang berbentuk raksasa seperti Bendungan Karangkates yang dapat menyediakan listrik untuk berjuta-juta orang-orang. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terdiri dari beberapa bagian yaitu:
Bendungan, berfungsi menampung air dalam jumlah besar untuk menciptakan tinggi jatuh air agar tenaga yang dihasilkan juga besar. Selain itu bendungan juga berfungsi untuk pengendalian banjir.

Turbin, berfungsi mengubah aliran air menjadi energi mekanik. Air yang jatuh akan mendorong baling-baling sehingga menyebabkan turbin berputar. Perputaran turbin ini dihubungkan ke generator. Turbin air kebanyakan bentuknya seperti kincir angin.
Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi listrik.
Jalur Transmisi, berfungsi mengalirkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan pusat industri.
Besarnya listrik yang dihasilkan oleh PLTA tergantung dua faktor yaitu,semakin tinggi suatu bendungan, semakin tinggi air jatuh maka semakin besar tanaga yang dihasilkan. Dan semakin banyak air yang jatuh maka turbin akan menghasilkan tenaga yang lebih banyak. Tenaga listrik hydro, menggunakan kinetik, atau energi gerakan sungai, sekarang menyediakan 20% listrik dunia.


B.    Contoh PLTA
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Waduk Jatiluhur
Waduk Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat (±9 km dari pusat Kota Purwakarta). Bendungan Jatiluhur adalah bendungan terbesar di Indonesia. Bendungan itu dinamakan oleh pemerintah Waduk Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya 8.300 ha. Mulai dibangun tahun 1957 dan selesai tahun 1967, berdasarkan pada tulisan Prof. Dr. Ir. W.J Blommestein (1948), kemudian dikaji ulang oleh Ir. Van Schravendijk dan Ir. Abdoelah Angudi. Perencanaan dan Pengawasan oleh Coyne et Bellier, Perancis, Pelaksanaan oleh Compagnie Francaise d’Enterprise, Paris – Perancis. Diresmikan 26 Agustus 1967 oleh Presiden Soeharto, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 miliar m3 / tahun dan merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia.
Bendungan Jatiluhur memiliki peranan penting bagi lingkungan sekitar, diantaranya menyediakan air bersih untuk irigasi seluas 242.000 ha, menyediakan air baku DKI, pengendali banjir di Karawang dan sekitar, perikanan darat, dan pengembangan pariwisata dan olahraga air.







Artikel Kumpulan Materi SMA Lainnya :

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Kumpulan Materi SMA By Asrofi Mursalin