Gas Bumi: Solusi Sumber Energi yang Membumi
(sumber : http://mediaindonesia.com)
Sobat
pastinya sudah akrab dengan gas bumi, bukan?
Gas bumi atau sering disebut sebagai gas alam merupakan bahan bakar yang
berasal dari sisa-sisa tumbuhan, mikroorganisme, dan hewan yang terawetkan di
bawah tanah selama jutaan tahun. Gas bumi banyak digunakan untuk memenuhi
kebutuhan energi di berbagai sektor seperti industri, transportasi, hingga
rumah tangga.
Mengapa Harus Gas Bumi?
Sobat
pasti bertanya-tanya mengapa harus gas bumi? Mengapa tidak minyak atau
batubara? Meskipun gas bumi tergolong sebagai bahan bakar fosil, namun gas bumi
merupakan sumber energi yang bersih karena memiliki intensitas karbon yang
rendah. Lebih dari itu, gas bumi memiliki peran yang signifikan dalam
multisektor perekonomian dunia seperti industri, pembangkit listrik, transportasi,
tempat tinggal, dll. Selain bersih, gas bumi juga ekonomis karena pada faktanya
banyak cadangan gas alam dapat diproduksi tanpa membutuhkan investasi yang
besar.
Bagaimana Kondisi Gas Bumi Indonesia?
Tahukah
sobat bahwa Indonesia merupakan Negara dengan dengan total produksi gas bumi
terbesar ke-10 di dunia pada tahun 2015 dan Negara dengan konsumsi gas bumi
terbesar ke-26 di dunia (BP Statistical Review of World Energy 2016). Produksi gas
bumi kita pada tahun 2016 mencapai 1.184 ribu Barrel Oil Eqiuvalent per Day (BOEPD) atau lebih 23,30% persen dari
target produksi gas bumi 1.150 ribu BOEPD. Dari total produksi tersebut,
kebanyakan lokasi produksi gas bumi di Indonesia berada di lepas pantai (0fshore). Lokasi paling besar
diantaranya adalah Arun (Sumatera), Bontang (Kalimantan Timur), Tangguh
(Papua), dan Pulau Natuna.
(sumber : https://www.indonesia-investments.com)
Dari
total angka produksi tersebut, sebanyak 59 persen atau sekitar 713,5 ribu BOEPD
dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Alokasi ini meningkat dari
tahun 2015 yang mencapai 55 persen atau sekitar 661,3 ribu BOEPD. Sementara 41
persen pemanfaatan gas bumi Indonesia dialokasikan untuk pasar ekspor.
Berdasarkan
data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK
Migas) pada tahun 2016 pemanfaatan gas nasional terbesar adalah untuk LNG
ekspor (29,36 persen), disusul untuk kebutuhan industri (22,26 persen), dan
kelistrikan (14,61 persen). Sementara sektor transportasi yang membutuhkan
energi cukup besar masih didominasi penggunaan BBM atau baru memanfaatkan gas
bumi sebanyak 0,05 persen.
(sumber : https:https://databoks.katadata.co.id)
Sobat pasti penasaran mengapa kebanyakan gas bumi
justru diekspor padahal penggunan gas bumi banyak memberikan dampak positif. Nah,
sobat perlu membumikan gas bumi untuk
meningkatkan penggunan gas domestik yang akan memberikan banyak dampak positif.
Bagaimana cara membumikan gas bumi?
Sobat
sudah tahu kan bahwa gas bumi
merupakan energi yang bersih dan emisi yang dihasilkan lebih sedikit pada
hampir semua jenis polutan udara serta karbon diokasida (CO2) dibandingkan
dengan bahan fosil lain seperti produk hasil pengolahan minyak bumi dan
batubara. Tentunya sobat ingin menjaga kelestarian bumi dengan meminimalisir
pengunaan bahan bakar yang dapat menimbulkan polusi, kan. Nah, gas bumi
merupakan salah satu solusinya. Pada saat ini produk hasil pengolahan gas bumi
dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas, mulai dari kalangan rumah tangga
hingga sektor industri.
Sektor
Rumah Tangga
Sobat
dapat memulai membumikan gas bumi dari hal yang terkecil, yakni rumah tangga. Sobat
dapat menggunakan gas bumi untuk memenuhi berbagai kebutuhan seperti memasakan
masakan kesukaan, pemanas air, pendingin ruangan, mesin pengering pakaian dan
peralatan lainnya.
UMKM
Gas
bumi juga sangat cocok digunakan untuk mendukung kebutuhan energi Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah sobat semua. Gas bumi dapat digunakan dalam pemenuhan
berbagai kebutuhan seperti memasak berbagai makanan untuk tempat kuliner, penerangan
dan pendingin ruangan serta pemanas air (water
heater) untuk sektor perhotelan, penerangan serta kebutuhan memasak di
dapur untuk tempat ibadah, dan berbagai sektor UMKM lainnya.
Transportasi
Apabila
sobat selama ini masih menggunakan produk minyak bumi, sobat perlu tahu kalau
ada produk dari PT PGN (Persero) Tbk untuk kendaraan bermotor, lho. Namanya dalah GasKu. GasKu
merupakan gas bumi yang dirancang dengan komposisi optimum untuk memenuhi
kebutuhan gas masyarakat di sektor transportasi. Banyak kentungan yang akan
didapatkan jika menggunakan GasKu seperti harga terjangkau, ramah lingkungan,
bersih, dan efisien. Saat ini GasKu dapat diperoleh di Stasiun Pengisin Bahan
Bakar Gas (SPBG) dan Mobile Refueling Unit (MRU) PGN yang tersebar di berbagai
provinsi dan kota di Indonesia, diantaranya Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Timur, Lampung, dan Batam.
Industri
Sektor
industri adalah sektor yang membutuhkan supai energi dengan jumlah terbanyak. Gas
bumi turut mendorong kegiatan industri dengan menghadirkan gas untuk berbagai
kebutuhan seperti pembangkit listrik, bahan bakar pada proses pemanasan dan
pengeringan, ketel uap, tungku pengering dan berbagai aplikasi lainnya.
Prospek Masa Depan Sektor Gas di Indonesia
Pada
akhir 2015, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi dari Kementrian ESDM
mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan investasi bernilai lebih dari 32 miliar
dollar Amerika Serikat untuk penyulingan-penyulingan gas alam dan infrastruktur
yang berhubungan dengan gas dalam rangka memenuhi permintaan gas domestik pada 2025 (terutama untuk pembangkit –pembangkit
listrik dan pabrik-pabrik pupuk).
Kebijakan
Pemerintah utuk menurunkan ketergantungan pada minyak untuk suplai energi pada
pembangkit listrik, transportasi, dan industri akan tutut mendorong peningkatan
permintaan kebutuhan gas di masa mendatang. Selain itu, cadangan gas yang
melimpah di bumi Nusantara yang dapat memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar
ekspor serta keinginan untuk menggunakan energi bersih turut mendorong
penggunaan gas di Indonesia. Mari, bumikan gas bumi!
Referensi
0 komentar:
Post a Comment