Ngelmu iku kalakone kanthi laku, lekase lawan kas, tegese kas nyantosani, setyo budya pangekesing dur angkara.

Makalah Kebudayaan

Artikel terkait : Makalah Kebudayaan


SENI MUSIK
KEBUDAYAAN



oleh :
KELOMPOK 8
Asrofi Mursalin  (05)
Aulia Hafidzah Nawawi  (06)
Sari Hidayah (27)

KELAS XII MIA 4
SMA NEGERI 1 PURWOREJO
2015/2016


DAFTAR ISI

Daftar Isi                                                                                                               1
PENDAHULUAN                                                                                               2
PEMBAHASAN                                                                                                  3
A.    Definisi Kebudayaan                                                                                3
B.     Fungsi Kebudayaan                                                                                  4
C.     Tujuan Kebudayaan                                                                                  6
D.    Manfaat Kebudayaan                                                                               7
E.     Wujud Kebudayaan                                                                                  8
F.      Hasil Kebudayaan                                                                                     10
PENUTUP                                                                                                            17
A.    Simpulan                                                                                                   18
B.     Saran                                                                                                         18
DAFTAR PUSTAKA                                                                                          19












PENDAHULUAN

Kebudayaan tak akan pernah lepas dari hidup keseharian manusia. Manusia mampu hidup dengan teratur sehari-harinya karena ada kebudayaan, dan kebudayaan itu sendiri mampu tetap hidup dan bertahan karena penggunaannya oleh manusia. Karena itulah, manusia dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan kebudayaan telah lebih jauh diungkapkan oleh Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski, yang mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu.
Lain kata jika manusia mulai menjauh dari kebudayaan mereka dengan cara merusak kebudayaan itu sendiri. Kehidupan yang semula teratur, akan secara bertahap melangkah mundur menjauhi kebudayaan elok yang sesungguhnya. Apalagi di era maju seperti sekarang ini, kebudayaan mulai tergantikan oleh teknologi tiada tanding yang mendampingi kehidupan sehari-hari manusia.
Dengan kata lain, kebudayaan mencangkup sesuatu yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, yang mencangkup segala cara-cara atau pola-pola berfikir, merasakan, dan bertindak. Kebudayaan tersebut dimiliki oleh setiap masyarakat, bedanya hanyalah bahwa kebudayaan masyarakat yang satu lebih sempurna daripada kebudayaan masyarakat yang lain dalam perkembangannya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya.


PEMBAHASAN

A.    Definisi Kebudayaan
Berikut ini merupakan pengertian kebudayaan menurut para ahli.
1.            Prof. Dr. Koentjoroningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Hal tersebut berarti bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan karena hanya sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang tak perlu dibiasakan dengan belajar, seperti tindakan naluri, refleks, beberapa tindakan akibat proses fisiologi, atau kelakuan apabila ia sedang membabi buta. Bahkan tindakan manusia yang merupakan kemampuan naluri yang terbawa oleh makhluk manusia dalam gennya bersamanya (seperti makan, minum, atau berjalan), juga dirombak olehnya menjadi tindakan yang berkebudayaan.
2.            Menurut Ki Hajar Dewantara, kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
3.            Malinowski menyebutkan bahwa kebudayaan pada prinsipnya berdasarkan atas berbagai sistem kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatannya maka timbul kebudayaan yang berupa perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti lembaga kemasyarakatan.
4.            E.B Taylor (1873:30) dalam bukunya Primitive Culture menyebutkan bahwa  kebudayaan adalah suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hukum, adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
5.            Soelaiman Soemardi & Selo Soemardjan menerangkan bahwa suatu kebudayaan merupakan buah atau hasil karya cipta & rasa masyarakat. Suatu kebudayaan memang mempunyai hubungan yang amat erat dengan perkembangan yang ada di masyarakat.
6.            Herskovits memandang bahwa kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut superorganic.
7.            Menurut Andreas Epink kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai social, norma social, ilmu pengetahuan serta keseluruhan stuktur-struktur social, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistic yang menjadi cirri khas suatau masyarakat.

B.     Fungsi Kebudayaan
Kebudayaan memiliki fungsi yang besar bagi manusia dan masyarakat, karena kekuatan yang harus dihadapi oleh masyarakat dan anggota-anggotanya (misalnya kekuatan alam) yang tidak selalu baik bagi mereka. Ditambah lagi manusia sebagai masyarakat itu sendiri perlu kepuasan baik spiritual maupun material. Apabila manusia sudah dapat mempertahankan diri dan menyesuaikan diri dengan alam serta hidup damai dengan manusia-manusia lainnya, maka akan timbul keinginan untuk menyatakan perasaan dan keinginan yang akan disalurkan seperti kesenian.
Jadi, fungsi kebudayaan bagi masyarakat dapat kita bagi sebagai berikut:
1.      Melindungi diri dari alam
Hasil karya manusia melahirkan tekhnologi yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan alamnya. Dengan teknologi, manusia dapat memanfaatkan dan mengolah alam untuk keburukan hidupnya, sehingga manusia dapat menguasai alam. Teknologi pada hakikatnya meliputi paling sedikit tujuh unsur, yaitu:
a.       alat-alat produktif,
b.      senjata,
c.       wadah,
d.      makanan dan minuman,
e.       pakaian dan perhiasan
f.       tempat berlindung dan perumahan,
g.      alat-alat transpor.
Dalam tindakan-tindakannya untuk melindungi diri terhadap lingkungan alam, pada taraf permulaan, manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak di dalam batas-batas untuk melindungi dirinya. Taraf tersebut masih banyak dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang hingga kini masih rendah taraf kebudayaannya. Misalnya suku bangsa Kubu yang tinggal di pedalaman daerah Jambi, masih bersikap menyerah terhadap lingkungan alamnya. Rata-rata mereka itu masih merupakan masyarakat yang belum mempunyai tempat tinggal tetap, hal mana disebabkan karena persediaan bahan pangan semata-mata tergantung dari lingkungan alam. Taraf tekno¬logi mereka belum mencapai tingkatan di mana kepada manusia diberikan kemungkinan-kemungkinan untuk memanfaatkan dan menguasai lingkungan alamnya.
Keadaannya berlainan dengan masyarakat yang sudah kompleks, di mana taraf kebudayaannya lebih tinggi. Hasil karya manusia tersebut, yaitu teknologi, memberikan kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin menguasai alam. Perkembangan teknologi di negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Soviet Rusia, Perancis, Jerman dan sebagainya, merupakan beberapa contoh dimana masyarakatnya tidak lagi pasif menghadapi tantangan alam sekitar.
2.      Mengatur tindakan manusia
Dalam kebudayaan ada norma, aturan kaidah, dan adat istiadat yang kesemuanya itu berfungsi untuk mengatur bagaimana manusia bertindak dan berlaku dalam pergaulan hidup dengan anggota masyarakat lainnya. Dalam mengatur hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan pula sebagai “design for living” artinya kebudayaan adalah garis-garis pokok tentang perikelakuan atau “blue print for behavior”, yang menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Unsur-unsur normativ yang merupakan bagian dari kebudayaan itu diantaranya adalah:
a.       Unsur yang menyangkut pertanian, berhubungan dengan hal-hal yang baik dan buruk, menyenangkan dan tidak menyenangkan. Misalnya, perilaku laki-laki yang memakai anting, kalung, tato, rambut panjang, dan lain sebagainya yang terdapat dalam kehidupan bermasyarakat dan pasti ada yang menilai baik dan buruknya.
b.      Unsur keharusan, yaitu apa yang harus dilakukan seseorang.
c.       Unsur kepercayaan. Misalnya, harus mengadakan upacara adat pada saat kelahiran, perkawinan, kematian, dan lain-lain.
3.      Sebagai wadah segenap perasaan
Kebudayaan berfungsi sebagai wadah atau tempat mengungkapkan perasaan seseorang dalam masyarakat ataupun untuk memuaskan keinginan, misalnya dengan adanya seni-seni dalam masyarakat.

C.     Tujuan Kebudayaan
Kebudayaan dalam kehidupan manusia memegang peranan penting dan tak dapat dihindari manusia, dengan kebudayaan manusia merasakan adanya ketenangan batin yang tak bisa didapatkan dari manapun. Dengan mempelajari hubungan manusia dan kebudayaan dapat diketahui bahwa manusia membutuhkan kebudayaan sebagai identitas dalam bersosialisasi dengan makhluk yang lain. Bersosialisasi dan adaptasi sangatlah pemtimg bagi manusia dalambertahan hidup di tengah permasalahan yang semakin rumit. Kebudayaan dapat juga menjadi media penting dalam kehidupan manusia seperti pendidikan, alat pemersatu, identitas, hiburan dan msaih banyak lagi peranan penting yang dimiliki kebudayaan. Dalam dunia pendidikan kebudayaan adalah penunjang yang bertujuan memperkenalkan macam-macam kebudayaan, tujuan, dan  fungsi kebudayaan dalam masyarakat, dengan cara semacam ini diharapkan para generasi penerus dapat mempelajari dan mengetahui makna kebudayaan. Pemerintah juga harus ikut mendorong dan berpartisipasi agar kebudayaan dimasa yang akan datang kepunahan kebudayaan. telah banyak kebudayaan Indonesia diakui oleh bangsa lain, dikarenakan tak adanya rasa kepedulian kebudayaan leluhur yang telah diwariskan pada generasi selanjutnya. Dengan membahas materi tentang kebudayaan diharapkan dapat nenambahkan wawasan pengetahuan dan kepedulian terhadap kebudayaan. Dengan menumbuhkan rasa kepedulian dan pemberian materi pengetahuan kebudayaan semoga dapat membuat Indonesia menjadi bangsa yang menghargai kebudayaannya dan membuka mata dunia tentang bangsa ini.

D.    Manfaat Kebudayaan
1.      Tradisi
Sebagai suatu cara mencirikan kehidupan masyarakat yang khas. Tradisi menjadi suatu tatanan hidup sekelompok masyarakat yang turun temurun dimana tatanan hidup tersebut (tradisi) salingf berbeda antar satu tempat dengan tempat yang lainnya. Sifatnya yang turun temurun ini sangat mudah untuk disebarkan karena hanya melalu media pembiasaan dalam keseharian namun juga menjadi sangat mudah untuk hilang apabila tidak ada niat dari penerusnya untuk meneruskan tradisi tersebut.
2.      Seperangkat cara untuk penyesuaian diri untuk bertahan hidup di alam.
Tanpa kebudayaan manusia tidak akan mampu bertahan hidup di alam. Manusia hanya akan terus menunduk kepada alam dan tidak mampu untuk mengembangkan potensi luar biasa dari alam tersebut.
3.      Sebagai pedoman hubungan antar manusia
Interaksi antar manusia tentunya tidak hanya sekadar interaksi seenaknya sendiri, namun interaksi tersebut juga memiliki pedoman atau pegangan dalam melakukan interaksi. Sehingga, interaksi tersebut dapat terjalin dengan baik.
4.     Sebagai pengatur tindakan manusia sehari-hari
Norma adalah aturan-aturan yang berlaku dalam hidup manusia. Norma ini sendiri berasal dari kebudayaan sekelompok manusia yang mana akhirnya menjadi peraturan tak tertulis maupun tertulis dalam kehidupan sehari-hari. Norma inilah yang mengatur bagaimana manusia harus bertindak dan bertingkah laku setiap harinya agar kehidupan menjadi baik.

E.     Wujud Kebudayaan
Terdapat tiga wujud kebudayaan, yaitu:
1.            Ide/gagasan: suatu pola pikir, contoh wujud kebudayaan dari gagasan pada masyarakat Yogyakarta ialah mempercayai adanya hal-hal yang berbau mistis seperti mempercayai benda pusaka, makna motif batik, dan lain-lainya.
2.            Aktifitas: kegiatan/tindakan yang dilakukan masyarakat, contoh wujud kebudayaan dari aktifitas pada masyarakat Yogyakarta ialah siraman pusaka, labuhan, pemberian sesajen pada tempat yang dianggap terdapat sesepuh yang telah tiada, dan lainnya.
3.            Hasil budaya: berupa suatu peninggalan, hasil karya/benda/fisik, contoh wujud kebudayaan dari hasil budaya pada masyarakat Yogyakarta ialah keraton, alun-alun, batik, keris, dll.
Menurut J.J Hoenigman, wujud kebudayaan menjadi tiga, yaitu:
1.            Gagasan (Wujud Ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang bersifat abstrak, tidak dapat diraba atau disentuh.Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di  Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2.            Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari dari manusian dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut juga sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraks, megadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dapat diamati, dan didokumentasikan.
3.            Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
1.            Kebudayaan material
Kebudayaan material mengau pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhiasan, senjata, dan seterusnya.Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
2.            Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau  tarian tradisional.



F.      Hasil Kebudayaan
1.      Agama (Sistem Kepercayaan)
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai, dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.
Agama, dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus Filosofi, dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga memengaruhi kesenian.
a.       Agama Samawi
Tiga agama besar, Yahudi, Kristen, dan Islam, sering dikelompokkan sebagai agama Samawi atau agama Abrahamik. Ketiga agama tersebut memiliki sejumlah tradisi yang sama namun juga perbedaan-perbedaan yang mendasar dalam inti ajarannya. Ketiganya telah memberikan pengaruh yang besar dalam kebudayaan manusia di berbagai belahan dunia.
Yahudi adalah salah satu agama, yang jika tidak disebut sebagai yang pertama, adalah agama monotheistik dan salah satu agama tertua yang masih ada sampai sekarang. Terdapat nilai-nilai, dan sejarah umat Yahudi yang juga direferensikan dalam agama Abrahamik lainnya, seperti Kristen dan Islam. Saat ini umat Yahudi berjumlah lebih dari 13 juta jiwa.
Kristen (Protestan dan Katolik) adalah agama yang banyak mengubah wajah kebudayaan Eropa dalam 1.700 tahun terakhir. Pemikiran para filsuf modern pun banyak terpengaruh oleh para filsuf Kristen semacam St. Thomas Aquinas dan Erasmus. Saat ini diperkirakan terdapat antara 1,5 s.d. 2,1 miliar pemeluk agama Kristen di seluruh dunia.
Islam memiliki nilai-nilai, dan norma agama yang banyak mempengaruhi kebudayaan Timur Tengah, Afrika Utara dan sebagian wilayah Asia Tenggara. Saat ini terdapat lebih dari 1,6 miliar pemeluk agama Islam di dunia.
a.       Agni, dewa api agama Hindu
Agama, dan filosofi seringkali saling terkait satu sama lain pada kebudayaan Asia. Agama, dan filosofi di Asia kebanyakan berasal dari India, dan China, dan menyebar di sepanjang benua Asia melalui difusi kebudayaan, dan migrasi.
Hinduisme adalah sumber dari Buddhisme, cabang Mahāyāna yang menyebar di sepanjang utara, dan timur India sampai Tibet, China, Mongolia, Jepang, dan Korea, dan China selatan sampai Vietnam. Theravāda Buddhisme menyebar di sekitar Asia Tenggara, termasuk Sri Lanka, bagian barat laut China, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand.
Agama Hindu dari India, mengajarkan pentingnya elemen nonmateri sementara sebuah pemikiran India lainnya, Carvaka, menekankan untuk mencari kenikmatan di dunia.
Konghucu, dan Taoisme, dua filosofi yang berasal dari Cina, memengaruhi baik religi, seni, politik, maupun tradisi filosofi di seluruh Asia.
Pada abad ke-20, di kedua negara berpenduduk paling padat se-Asia, dua aliran filosofi politik tercipta. Mahatma Gandhi memberikan pengertian baru tentang Ahimsa, inti dari kepercayaan Hindu maupun Jaina, dan memberikan definisi baru tentang konsep antikekerasan, dan antiperang. Pada periode yang sama, filosofi komunisme Mao Zedong menjadi sistem kepercayaan sekuler yang sangat kuat di China.
b.      Agama tradisional
Agama tradisional, atau kadang-kadang disebut sebagai "agama nenek moyang", dianut oleh sebagian suku pedalaman di Asia, Afrika, dan Amerika. Pengaruh bereka cukup besar; mungkin bisa dianggap telah menyerap kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama negara, seperti misalnya agama Shinto.
Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawab kebutuhan rohani manusia akan ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa musibah, tertimpa musibah, dan menyediakan ritual yang ditujukan untuk kebahagiaan manusia itu sendiri.
c.       American Dream
American Dream, atau "mimpi orang Amerika" dalam bahasa Indonesia, adalah sebuah kepercayaan, yang dipercayai oleh banyak orang di Amerika Serikat. Mereka percaya, melalui kerja keras, pengorbanan, dan kebulatan tekad, tanpa memedulikan status sosial, seseorang dapat mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Gagasan ini berakar dari sebuah keyakinan bahwa Amerika Serikat adalah sebuah "kota di atas bukit" (atau city upon a hill), "cahaya untuk negara-negara" ("a light unto the nations"), yang memiliki nilai, dan kekayaan yang telah ada sejak kedatangan para penjelajah Eropa sampai generasi berikutnya.
2.      Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum, dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.      Bangunan
Bangunan sering dijadikan tolak ukur kemajuan kebudayaan suatu bangsa di dunia ini. Bangunan banyak dijadikan tempat penyembahan atau pemujaan serta tempat tinggal raja. Banyak peninggalan kebudayaan berupa bangunan yang ditemukan mulai di daratan, perbukitan, hingga dasar samudera.
a.       Sphinx di Mesir
Sphixn adalah bangunan raksasa dari batu yang berupa singa berkepala manusia yang didirikan di depan sebuah piramida. Sphinx merupakan lambang kekuasaan dan pemerintahan dari seorang raja Mesir yang dimakamkan pada piramida tersebut. Badan Sphinx merupakan lambang kekuatan dari raja yang memerintah, sedangkan kepala sphinx merupakan lambang kebijaksanaan.
b.      Taj Mahal di India
Taj Mahal merupakan sebuah monumen yang dibangun atas keinginan Kaisar Mughal Shah Jahan sebagai sebuah musoleum untuk mengenang istri ketiganya, Mumtaz Mahal. Masa pembangunan tempat menakjubkan ini berlangsung selama kurang lebih 23 tahun, yakni sejak tahun 1630-1653. Istri dari kaisar ini meninggal pada saat melahirkan anak ke-14 mereka. Sepeninggalnya Mumtaz, sang kaisar pun berjanji akan membangun makam termegah diatas kuburannya. Sejak tahun 1983, Taj Mahal diterima sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
c.       Candi Borobudur di Indonesia
Candi Borobudur terletak di Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini merupakan candi terbesar di dunia yang terdiri dari sebuah kubah utama, terletak di pusat dari platform atas, dikelilingi oleh 72 patung Buddha duduk di dalam stupa yang berlubang. Monumen ini kedua tempat suci untuk Sang Buddha dan tempat untuk ziarah Buddhis. Perjalanan untuk peziarah dimulai di dasar monumen dan mengikuti jalan keliling monumen sambil naik ke atas melalui tiga tingkat kosmologi Buddhis, yaitu Kamadhatu (dunia keinginan), Rupadhatu (dunia bentuk) dan Arupadhatu (dunia tak berbentuk). Selama perjalanan pemandu monumen para peziarah melalui sistem tangga dan koridor dengan 1.460 panel relief cerita pada dinding dan langkan
d.      Kolosseum
Kolosseum adalah sebuah peninggalan bersejarah berupa arena gladiator, dibangun oleh Vespasian. Tempat pertunjukan yang besar berbentuk elips yang disebut amfiteater atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre, yang termasuk salah satu dari Enam Puluh Sembilan Keajaiban Dunia Pertengahan. Situs ini terletak di kota kecil di Italia, Roma, yang didirikan oleh Walikota Vespasian pada masa Domitianus dan diselesaikan oleh anaknya Titus, dan menjadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Kerajaan Romawi yang pernah dibangun. Kolosseum dirancang untuk menampung 50.000 orang penonton.
e.       Teotihuacan di Mexico
Teotihuacan adalah situs arkeologi besar yang terletak di lembah Mexico, Mexico, dan melingkupi beberapa struktur piramida yang didirikan pada zaman pra-Colombus. Selain terdapat banyak bangunan piramida, situs Teotihuacan juga dahulu merupakan kompleks permukiman besar. Di situs ini juga ditemukan makam dengan lukisan-lukisan yang indah."Teotihuacan" diambil dari bahasa Aztec Nahuatl, berarti tempat kelahiran dewa. Menurut lagenda orang Aztec, di sinilah para dewa berkumpul untuk merancang penciptaan kehidupan.Nama Teotihuacan juga digunakan untuk merujuk kepada kerajaan yang menguasai wilayah lembah ini, yang pada pada masa keemasannya mencakup sebagian besar Mesoamerika.
Pembangunan kota Teotihuacan bermula sekitar 300 SM, dan mencapai masa keemasannya sekitar tahun 300-600 M. Pada mulanya, Teotihuacan mencakup 13 km² dan diperkirakan mempunyai penduduk melebihi 150.000 jiwa, kemungkinan hingga mencapai 200.000 jiwa. Bukti arkeologi menunjukkan bandar Teotihuacan terdiri dari penduduk asli yang berasal dari seeluruh bagian Mesoamerica, seperti Mixtec, Zapotec, dan Maya. Rakyat Teotihuacan menjalin hubungan dagang dengan beberapa daerah lain di Mesoamerika, seperti perdagangan obsidian.
Pusat permukiman Teotihuacan dilengkapi dengan bangunan keagamaan penting, seperti Piramida Matahari dan Piramida Bulan, Kuil Quetzalcoatl, kuil-kuil kecil dan istana-istana.
4.      Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
a.       Kuda Lumping
Kuda lumping juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut. Jaran Kepang merupakan bagian dari pagelaran tari reog. Meskipun tarian ini berasal dari Jawa, Indonesia, tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di Sumatera Utara dan di beberapa daerah di luar Indonesia seperti di Malaysia.
Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti atraksi mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain. Mungkin, atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada zaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan Jawa, dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda.
b.      Tari Flamenco dari Spanyol
Tari Flamenco merupakan salah satu tarian pergaulan tradisional berasal dari Andalusia, yang terletak di wilayah selatan. Akar dari tarian Flamenco berasal dari budaya kaum Gipsi Andalusia dan budaya Islam Persia. Dengan semakin berkembangnya tarian ini di wilayah lain, tradisi musik lokal ikut mempengaruhi, seperti unsur musik tradisional Castilia. Keberagaman ini menjadikan tarian Flamenco sebuah tarian dengan genre musik yang kuat, ritmik, bertenaga, anggun dan indah.
Lambat laun, flamenco dan asosiasinya dengan kaum Gipsi menjadi populer di seluruh Eropa. Melancong yang ke Spanyol serasa belum ‘afdol’ jika belum menonton tarian flamenco. Sejak saat itu, Spanyol secara umum diasosiasikan dengan flamenco.
Sejak tahun 1956 hingga kini, muncul trend opera flamenca, dimana musik dan tarian flamenco dilihat sebagai pertunjukkan opera, yang secara bertahap digelar di gedung-gedung besar seperti teater dan arena adu banteng.
c.       Seni Kaligrafi dari Timur Tengah
Kaligrafi Islam yang dalam juga sering disebut sebagai kaligrafi Arab, merupakan suatu seni artistik tulisan tangan, atau kaligrafi, serta meliputi hal penjilidan yang berkembang di negera-negera yang umumnya memiliki warisan budaya Islam. Bentuk seni ini berdasarkan pada tulisan Arab, yang dalam waktu lama pernah digunakan oleh banyak umat Islam untuk menulis dalam bahasa masing-masing. Kaligrafi adalah seni yang dihormati di antara berbagai seni rupa Islam, karena merupakan alat utama untuk melestarikan Al-Qur'an. Penolakan penggambaran figuratif karena dapat mengarah pada penyembahan berhala, menyebabkan kaligrafi dan penggambaran abstrak menjadi bentuk utama ekspresi seni dalam berbagai budaya Islam, khususnya dalam konteks keagamaan. Sebagai contoh, kaligrafi nama Tuhan diperkenankan sementara penggambaran figuratif Tuhan tidak diizinkan. Karya kaligrafi banyak dijadikan koleksi dan adalah hasil seni yang dihargai.
Kaligrafi Arab, Persia dan Turki Utsmaniyah memiliki hubungan dengan motif arabesque abstrak yang terdapat di dinding-dinding dan langit-langit masjid maupun di halaman buku. Para seniman kontemporer di dunia Islam menggali warisan kaligrafi mereka dan menggunakan tulisan kaligrafi atau abstraksi dalam berbagai karya seni mereka.
PENUTUP

A.    Simpulan
Kebudayaan ada karena gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. kebudayaan mencangkup sesuatu yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, yang mencangkup segala cara-cara atau pola-pola berfikir, merasakan, dan bertindak. Kebudayaan tersebut dimiliki oleh setiap masyarakat, bedanya hanyalah bahwa kebudayaan masyarakat yang satu lebih sempurna daripada kebudayaan masyarakat yang lain dalam perkembangannya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya. Setiap era memiliki kebudayaan tersendiri yang menjadi ciri khas keberadaan kebudayaan di suatu zaman. Era itu sudah dimulai sejak diciptakannya manusia di muka bumi ini oleh Tuhan hingga akhir zaman ini.
B.     Saran
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia dapat melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan.
Maka dari itu, sebagai manusia yang berbudaya kita harusnya mampu untuk terus dan tetap berbudaya sebagaimana hakikat kita sebagai manusia

BIBLIOGRAFI


Artikel Kumpulan Materi SMA Lainnya :

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Kumpulan Materi SMA By Asrofi Mursalin