Energi Nuklir
Nuklir merupakan kata dalam bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa Iggris yakni nuclear yang berarti inti atom. Atom walaupun sangat kecil, akan tetapi masih memiliki ukuran, diameternya sekitar 1 Angstrom. Satu Angstrom setara dengan 10-8 cm. Sementara ukuran diameter inti atom yaitu 10-4 Angstrom atau 10-12 cm.
Energi nuklir adalah energi yang dihasilkan dari reaksi inti. Reaksi inti meliputi 2 macam, yakni reaksi pembelahan (reaksi fisi) dan reaksi penggabungan (reaksi fusi) yang kedua-duanya menghasilkan suatu energi yang sangat besar. Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan atom berat menjadi atom-atom yang lebih kecil. Reaksi fusi adalah penggabungan atom-atom ringan menjadi atom yang lebih berat. Reaksi fisi masih dibagi lagi menjadi reaksi fisi terkendali dan reaksi fisi tak terkendali. Reaksi fisi terkendali adalah reaksi inti yang terjadi di dalam reaktor atom, sedangkan reaksi fisi tak terkendali adalah reaksi fisi yang terjadi pada bom atom.
Jika kita membandingkan kesetaraan panas yang dihasilkan dari reaksi fisi dengan panas yang dihasilkan oleh pembakaran batu bara ataupun panas dari pembakaran minyak sebagai berikut :
1 gram Uranium = 2,5 ton batubara = 17.500 liter minyak
Anda dapat menghitung sendiri berapa banyak energi nuklir (panas) yang dihasilkan oleh reaksi inti terhadap 1 kilogram Uranium ataupun 1 ton Uranium.
Sedangkan reaksi fusi yang merupakan penggabungan atom-atom ringan menjadi atom yang lebih berat yang dapat terjadi secara paksa. Untuk dapat memaksa atom-atom kecil bergabung menjadi atom yang lebih berat diperlukan modal awal berupa panas dan tekanan cukup besar yang memicu terjadinya reaksi fusi tersebut. Reaksi fusi akan menghasilkan energi nuklir (panas) yang amat sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari eerhi nuklir yang dihasilkan dari reaksi fisi. Reaksi fusi saat ini masih dalam proses pengembangan (eksperimental) lebih lanjut untuk mendapatkan kepastian keselamatan dalam penggunaannya. Bila reaksi fusi ini berhasil dikendalikan dengan baik, maka para ilmuwan seolah-olah dapat membuat "matahari buatan" yang memberikan energi amat sangat tinggi.
Indonesia sebenarnya telah memiliki reaktor nuklir. Reaktor pertama dibangun pada bulan April 1961 yang terletak di Bandung. Reaktor atom tersebut jenis Triga Mark buatan Amerika dan pengoperasiannya diresmikan pada tahun 1965 oleh Presiden Soekarno. Reaktor tersebut dioperasikan oleh staf BATAN dan sampai saat ini masih berfungsi dengan baik. Reaktor atom Bandung semula berdaya 250 KW, kemudian pada tahun 1971 ditingkatkan dayanya oleh para ilmuwan BATAN menjadi 1.000 KW. Pada tahun 2000 telah ditingkan lagi dayanya menjadi 2.000 KW.
Reaktor nuklir pertama buatan Indonesia terwujud pada tahun 1979 diresmikan oleh Presiden Soeharto dan dinamakan reaktor Kartini karena peresmiannya bertepatan dengan peringatan 100 tahun lahirnya R.A Kartini. Reaktor Kartini berdaya 250 KW dan sampai saat ini beroperasi dengan baik. Reaktor Kartini terletak di Yogyakarta dan menjadi monumen iptek nuklir kebanggan Bangsa Indonesia. Karena telah berhasil membangun reaktor nuklir Kartini, maka dibangun reaktor baru berdaya 30.000 KW (30 MW) di serpong, Tangerang.
Saat ini Indonesia memiliki 3 reaktor nuklir dan ketiganya masih dan akan beroperasi dengan baik serta menghasilkan produk radioisotop yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Semoga bermanfaat
Disadur dari buku Al Quran dan Energi Nuklir karya Wisnu Arya Wardhana
0 komentar:
Post a Comment