Pengertian, Tujuan, Ciri-Ciri, Struktur dan Contoh Teks Prosedur Kompleks
Pengertian
Pengertian prosedur
berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah:
1.
Tahap
kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas;
2.
metode langkah demi langkah secara
pasti dl memecahkan suatu masalah.
Sedangkan menurut
pendapat para ahli adalah sebagai berikut:
§ Menurut
Muhammad Ali (2000 : 325) “Prosedur adalah tata cara kerja atau cara
menjalankan suatu pekerjaan”
- Menurut Amin Widjaja (1995 : 83)
“Prosedur adalah sekumpulan bagian yang saling berkaitan misalnya : orang,
jaringan gudang yang harus dilayani dengan cara yang tertentu oleh
sejumlah pabrik dan pada gilirannya akan mengirimkan pelanggan menurut
proses tertentu”
- Menurut Kamaruddin (1992 : 836 – 837)
“Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan
yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan
melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi”.
- Prosedur menurut Ismail masya (1994 :
74) mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang
saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata
cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan
berulang-ulang”.
Tujuan Komunkatif Teks
Memberikan atau memberi
petunjuk cara melakukan sesuatu melalui serangkaian tindakan atau langkah.
Struktur Teks Prosedur
1. Tujuan kegiatan ( Goal )
2. Bahan – bahan ( Material )
3. Langkah – langkah:
• Susunan tata cara suatu prosedur
• Tidak fapat diubah susunanya
• Disusun secara teratur
Ciri-ciri Prosedur:
1. Pola
kalimat imperatif atau menggunakan kalimat
perintah. Contohnya: Gunakan, jangan,
potonglah, dll.
2. Pola kalimat deklaratif atau
menggunakan kalimat pertanyaaan, yaitu kalimat yang mengandung informasi
tentang suatu hal untuk disampaikan kepada orang kedua agar yang bersangkutan
memakluminya.
Contohnya:
Besok
paman pergi ke Medan.
Menyerah
kepada takdir bukan berarti menyerah untuk kalah karena sesungguhnya manusia
ditakdirkan untuk menang.
Kecemburuan
pribumi terhadap nonpribumi, terutama golongan Cina, saya pikir hanya karena
perbedaan status sosia.
3. Partisipan berupa manusia
4. Menggunakan konjungsi temporal, untuk mengurutkan kegiatan, misalnya kemudian,
selanjutnya, dsb
5. Adverbial untuk menyatakan rinci waktu, tempat, cara yang
akurat, misalnya
“Langkah
selanjutnya hanya bisa dilakukan jika sudah melalui langkah sebelumnya.”
6.
Menggunakan kata ganti, contoh:
....nya, dsb
Lalu, apa yang membedakan
Teks Prosedur dengan Teks Prosedur Kompleks?
- Secara umum, teks prosedur kompleks mencangkup teks prosedur, namun teks prosedur belum tentu mencangkup teks prosedur kompleks.
- Selain itu perbedaannya dapat dilihat dari material/bahan dan langkah kerjanya.
- Langkah kerja Teks Prosedur Kompleks lebih rinci dari pada teks prosedur biasa, dan disetiap langkahnya diberi beberapa penjelasan.
- Penjelasan dari setiap kalimat itu menjelaskan setiap kalimat sebelumnya dan terjadi keterkaitan antar kalimat.
Contoh teks Prosedur
Kompleks
Tujuan:
Kegiatan ini menjadi
media bagi siswa untuk berekspresi dan berkreasi pada mata pelajaranseni
rupa sekaligus untuk mengasah ketrampilan dibidang tekstil.
Bahan-bahan yang harus
disiapkan :
Kain atau
karung terigu juga boleh ehehe ( untuk bahan yang mau dibuat batik celup )
Dua sendok Garam dan Cuka
secukupnya
Dua liter Air untuk satu
kemasan warna;
Pewarna dan penguatnya
dalam satu kemasan (Wenter ataupun Wantex).
Alat-alat yang digunakan:
Karet gelang;
Kelereng, Uang koin, Batu
Kompor atau tungku pakai
kayu bakar heheheh
Bejana (Panci) dapet
kriditan juga ngga apa – apa hehehe
Sendok kayu sebagai alat
pengaduk ( Centong Pangarihan )
Ember.
Cara Membuat Batik
Teknik Ikat Celup:
- Pastikan kain dalam kondisi bersih
bila perlu di cuci terlebih dahulu
- Membuat bentuk/desain motif dengan
mengikat Kelereng, Uang koin, atau Batu pada beberapa bagian kain
menggunakan karet secara kencang dan bervariatif, karet bisa diganti
dengan tali, yang penting ikatannya harus kencang
- Rebus air menggunakan Bejana (Panci)
hingga mendidih, setelah mendidih, campurkan pewarna dan penguat
yang berada dalam satu kemasan Wenter ataupun Wantex, Gunakan
satu wadah panci untuk satu warna saja
- Tambahkan garam dua sendok makan dan
cuka secukupnya disertai dengan mengaduk larutan hingga merata, garam dan
cuka digunakan sebagai tambahan penguat agar warna tidak mudah luntur
- Basahi kain yang telah diikati dan
dibuat motif dengan air bersih
- Celupkan kain tersebut pada cairan
warna. Bila menginginkan satu warna, celupkan seluruh bagian kain dalam
larutan pewarna yang mendidih.
- Aduk dalam waktu 10-30 menit agar
warna merata dan merekat kuat;
- Bila menginginkan warna lain,
langkah pada no. 7 hanya mencelupkan sebagian pada cairan pewarna pertama
dan mencelupkan kain yang belum terkena warna pada cairan pewarna
lainnya.
- Celupkan berkali-kali sesuai jumlah
warna yang dikehendaki;
- Apabila proses pencelupan warna
selesai, kain diangkat dan dibilas menggunakan air dingin yang bersih;
- kemudian sumua ikatan dilepas, kain
ditiris dan dikeringkan;
- Setelah kering, rapikan dengan
menyetrika kain tersebut
0 komentar:
Post a Comment