BAHAYA ROKOK TERHADAP KESEHATAN
Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat, yang menjadi kebutuhan dasar derajat kesehatan
masyarakat, salah satu aspeknya adalah “tidak ada anggota keluarga yang
merokok“.
Setiap
kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap
lebih dari 4.000 macam racun. Karena itulah, merokok sama dengan memasukkan
racun-racun tadi ke dalam rongga mulut dan tentunya paru-paru. Merokok
mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri. Banyak penyakit
telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi
orang di sekitarnya.
Bahaya
merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak orang.
Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas.
Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko
timbulnya berbagai penyakit. Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh
darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus,
bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat
pada janin.
Merokok
merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan
sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar
resiko untuk menderita kanker paru-paru.
Bila
melihat sejarahnya, merokok untuk pertama kalinya dilakukan oleh suku bangsa
Indian di Amerika. Merokok oleh bangsa Indian dilakukan untuk keperluan ritual
seperti memuja dewa atau roh. Selanjutnya pada abad ke 16, Ketika bangsa Eropa
menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut
mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kebiasaan
merokok kemudian mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tetapi, berbeda
dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang
merokok hanya untuk kesenangan. Sampai akhirnya pada abad 17 para pedagang
Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara
Islam.
a.
Kandungan
Kimia Rokok
Dalam
sebatang rokok terkandung sekitar 4.000 macam zat kimia. Zat kimia yang
dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin,
gas karbon monoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein,
asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol,
ortokresol dan perylene adalah sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok.
Dari
sekitar 4.000 macam zat kimia yang ada dalam rokok , setidaknya 200 diantaranya
dinyatakan berbahaya bagi kesehatan manusia. Racun utama pada rokok adalah tar,
nikotin, dan karbon monoksida (CO).
b.
Jenis
Asap Rokok
Mainstream smoke : asap rokok yang dihisap dan dihembuskan
kembali oleh perokok.
Sidestream smoke : asap hasil pembakaran rokok.
Konsentrasi
senyawa asam rokok sidestream smoke lebih besar dari mainstream smoke. Dalam
sebatang rokok terdiri dari komponen gas (85%) terdiri dari CO,
(karbonmonoksida), hidrosianat, sianogen, aldehid, keton, polynuclear aromatic
hydrocarbons (PAH), nitrosamin dan lain-lain. Komponen partikel (15%) terdiri
dari Nikotin, uap air dan tar.
Karbon
monoksida (CO) atau Gas CO adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur
ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau
karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3 – 6%, gas ini
dapat di hisap oleh siapa saja. Oleh orang yang merokok atau orang yang
terdekat dengan si perokok, atau orang yang berada dalam satu ruangan. Seorang
yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian asap utama ( mainstream smoke ),
sedangkan 2/3 bagian asap sampingan (sidestream smoke), menyebar ke udara. Asap
sampingan memiliki konsentrasi yang lebih tinggi, karena tidak melalui proses
penyaringan yang cukup, perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia
semburkan lagi keluar. Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang
terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat dibanding oksigen,
sehingga karbon monoksida mengusir oksigen keluar dari sel darah merah. Akibatnya
jaringan tubuh, termasuk jantung kurang mendapat oksigen padahal jantung
membutuhkan banyak oksigen karena pengaruh nikotin. Sehingga akan terjadi
pengerasan dan penurunan elastisitas dinding pembuluh darah dam membuat darah
lebih mudah membeku maka sumbatan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana.
Nikotin
yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5 – 3 mg, dan semuanya diserap,
sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40 – 50 ng/ml. Nikotin bukan
merupakan komponen karsinogenik. Tapi hasil pembakaran dari nikotin seperti dibensakridin,
dibensokarbasol, dan nitrosamin-lah yang bersifat karsinogenik. Pada paru-paru,
nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Seperti halnya heroin dan kokain,
nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Berkat
efesiensi paru dan pembuluh darah, nikotin dapat mencapai otak dalam 7 detik
setelah mulai merokok. Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang,
toleransi dan keterikatan fisik. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sekali
merokok susah untuk berhenti.
Efek
nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang
bersifat memacu jantung dan berakibat timbulnya Hipertensi. Hal ini diperburuk
oleh karbon monoksida dari asap tembakau.
Tar
adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan
substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar
tar pada rokok antara 0,5-35 mg per batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen
yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru. Dan masih banyak
lagi zat yang terkandung dalam satu batang rokok diantaranya Kadmium, Amoniak,
Hidrogen Sianida (HCN), Formaldehid (Formalin), Metanol dan lain-lain.
Perokok
pasif juga memiliki risiko yang untuk menderita gangguan kesehatan akibat
rokok. Perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok, namun menjadi
korban perokok karena turut mengisap asap sampingan (di samping asap utama yang
diembuskan balik oleh perokok). Oleh karena itu, dapat dipahami mengapa angka
kejadian penyakit akibat rokok makin meningkat.
c.
Penyakit
yang paling umum menyerang perokok
1.
Penyakit Kardiovaskular
Penyakit
jantung koroner adalah salah satu penyebab kematian yang paling banyak di
jumpai. Sebagian besar serangan jantung telah terbukti disebabkan karena merokok.
Merokok dapat meningkatkan proses pengerasan dan penyempitan arteri. Proses
penggumpalan darah terjadi 2 – 4 kali lebih cepat sehingga dapat menyebabkan
terjadinya ateriosklerosis. Sehingga akan terjadi pengerasan dan penurunan
elastisitas dinding pembuluh darah dan membuat darah lebih mudah membeku maka
sumbatan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana. Penyakit kardiovaskular dapat
terjadi dengan berbagai bentuk tergantung pembuluh darah mana yang terlibat.
2.
Kanker
Kanker
pembunuh terbesar, yaitu kanker paru-paru, membunuh hampir 90% penderitanya,
atau hampir 30% dari seluruh kematian akibat kanker. Namun sesungguhnya justru
kanker paru-paru-lah yang paling mudah dicegah. Survei dalam beberapa dekade
menunjukkan bahwa satu-satunya penyebab mayoritas kanker paru-paru adalah asap
rokok. Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan
gagal jantung, serta tekanan darah tinggi. Pada masyarakat yang tidak merokok,
hanya 0,5 % resiko terkena kanker paru. Satu dari sepuluh perokok sedang dan
hampir 1 dari 5 perokok berat (lebih dari 15 batang sehari) akan meninggal
karena kanker paru. Kerusakan paru dapat melalui 3 mekanisme yaitu cedera
akibat oksidasi, karsinogenesis, dan aktivasi imunologik.
Kanker
lainnya yang dapat terjadi yaitu kanker kandung kencing, kanker pada rongga
mulut, dan saluran nafas atas, kanker pada esophagus, kanker pada ginjal, kanker
pada pankreas, dan kanker serviks.
3.
Chronic Obstructive Pulmonary Diseases
(COPD) atau PPOM
COPD
atau PPOM ( Penyakit Paru Obstuktif Menahun ) dikenal sebagai bronkhitis kronis
dan emfisema. Seperti halnya kanker dan penyakit jantung, pada PPOM angka
kematiannya berbanding lurus dengan rokok yang dihisap. Pada perokok paparan
asap rokok yang terus menerus akan terjadi penyempitan diameter saluran napas
karena adanya mekanisme pertahanan tubuh yaitu dengan peningkatan produksi
mukus (dahak) maka akan mengakibatkan juga terjadinya bronkokonstriksi sehingga
akan terjadi hambatan aliran udara. Hambatan aliran udara yang terus menerus
akan memicu kerusakan pada kantung udara (alveolus) hal ini dapat mengakibatkan
terjadinya emfisema. Akibat kerusakan kantung udara (alveolus) tersebut maka
penderita akan sulit bernafas yang makin lama bertambah berat.
4.
Impotensi
Hasil
pembakaran rokok yaitu karbon monoksida ( CO ) dan Nikotin dapat menyebabkan
terjadinya penyempitan pembuluh darah arteri yang menuju penis sehingga
mengurangi aliran darah dan tekanan darah menuju penis.
d.
Upaya
pencegahan merokok di masyarakat
1.
Adanya kampanye anti merokok melalui :
Di lingkungan keluarga
dari orang tua ke anak-anak, lingkungan pergaulan dan masyarakat sekitarnya.
Poster,film,
diskusi/penyuluhan, testimonial dari mantan pecandu rokok atau pihak yang
kehilangan seseorang akibat rokok
Iklan anti rokok dengan
jam penayangan intensif untuk menandingi iklan rokok.
Media: sekolah-sekolah,
televisi, radio, dll.
2.
Agama, pendekatan melalui agama juga
diperlukan, diantaranya :
Merokok
adalah bentuk perbuatan merusak/mebunuh diri sendiri dan orang lain. Dalam QS. Al-Baqoroh:195
dan QS. An-Nisa: 29.
“...dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan dan berbuat baiklah,
sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan”.(QS.
Al-Baqarah: 195)
“ Dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. (QS.
An-Nisa’: 29).
3.
Kebijakan Pemerintah Indonesia
Revisi
PP No 81 Thn 1999 ( Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan ) menjadi PP No 19 Thn 2003
(10-03-03). Kadar nikotin dalam setiap batang rokok di wilayah Indonesia tidak
boleh melebihi 1,5 mg, dan kadar kandungan tar maksimal 20 mg.
4.
Peraturan Pemerintah Kota Bandung
Memberlakukan
Perda kebersihan, keindahan dan ketertiban (Perda K3) tanggal 15 maret 2005.
e.
Strategi-strategi
yang dapat anda gunakan untuk berhenti merokok :
1.
Rencanakan waktu berhenti
Niatkan
dan rencanakan kapan Anda akan berhenti merokok untuk selamanya. Waktunya
mungkin saja beberapa hari ke depan.
2.
Bantu diri Anda sendiri
Dalam
merencanakan dan menjaga keinginan Anda untuk berhenti merokok, carilah informasi
mengenai rokok dan penyakit yang ditimbulkan dari berbagai sumber terpercaya
seperti American Cancer Society, American Lung Association, Centers for Disease
Control and Prevention atau situs lokal seperti Yayasan Kanker Indonesia,
Yayasan Jantung Indonesia, Komite Nasional Penanggulangan Masalah Merokok atau
konsultasikan dengan dokter.
3.
Kelompok pendukung
Entah
Anda bertemu secara online atau sebuah kelompok pendukung. Carilah dukungan
dari orang-orang yang juga berusaha untuk berhenti merokok.
4.
Konseling
Konseling
merupakan pertemuan tatap muka dengan dokter yang terpercaya, psikolog, perawat
atau konselor misalnya di Klinik Berhenti Merokok RS Paru Dr HA Rotinsulu.
Forum ini akan membahas hal-hal apa saja yang menghalangi Anda untuk berhenti merokok
dan cara-cara untuk mengatasinya.
5.
Olahraga
Olahraga
akan membantu Anda mengatasi stres dan berat badan yang bertambah setelah Anda
berhenti merokok.
6.
Ajak Sahabat/Keluarga Anda
Mintalah
teman atau anggota keluarga yang tidak merokok untuk menyediakan waktu mereka
jika anda mengalami masa-masa yang sulit.
0 komentar:
Post a Comment