Tahap Perkembangan Janin Dalam Kandungan Ibu
Al Qur’an telah menjelaskan tentang penciptaan
manusia.
“Kami telah menciptakan
kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan Adakah kamu perhatikan (benih
manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang
menciptakannya?” (Al Qur’an Surat Al Waqii’ah:57-59).
Dan sungguh, Kami telah menciptakan
manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air
mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu
Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya
makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah,Pencipta yang paling baik. (Al
Qur’an Surat Al Mu’minun ayat 12-14).
Dalam ayat ke-6 surat Az Zumar,
disebutkan bahwa manusia diciptakan dalam rahim ibu dalam tiga kegelapan.
Embriologi modern telah mengungkap bahwa perkembangan ebriologi bayi terjadi
pada tiga daerah yang berbeda dalam rahim ibu.
Dalam Al Qur’an dipaparkan bahwa
manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya“… Dia menjadikan
kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang
(berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan.
Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat
dipalingkan?” (Al Qur’an, Surat Az Zumar:6)
Sebagaimana yang akan dipahami,
dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya
dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa
pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim
ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai
fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya,
dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang
embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:
“Kehidupan dalam rahim memiliki tiga
tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir
minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran.”
(Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.).
Fase-fase ini mengacu pada
tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri
tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:
Tahap Preembrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh
membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian
membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin
membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk
tiga lapisan.
Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama
lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai “embrio”. Pada tahap
ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel
tersebut.
Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini dan
seterusnya, bayi disebut sebagai “fetus”. Tahap ini dimulai sejak kehamilan
bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini
adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan
kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah
nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan
berlanjut hingga minggu kelahiran.
Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur’an dengan cara yang ajaib. Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur’an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur’an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah.
Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur’an dengan cara yang ajaib. Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur’an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur’an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah.
Masa Ovulasi
(Masa Subur)
Pada wanita, ovariumnya memiliki
ribuan sel telur. Namun selama masa reproduksi sel telur yang tersisa hanya 400
saja. Proses pengeluaran ovum ini dimulai sejak masa pubertas. Setap bulan,
sebuah sel telur dikeluarkan melalui dinding luar ovarium. Proses ini disebut
masa ovulasi. Kemudian sel telur ini akan ditangkap oleh tuba falopii dan akan
menuju rahim. Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus menstruasi atau sekitar
14 hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Usia kehamilan dihitung
berdasarkan Rumus Naegele yaitu hari pertama kehamilan sama dengan hari pertama
haid terakhir. Sedangkan untuk menentukan masa lahiran adalah dengan cara
menambahkan tanggal dengan 7 dan bulannya dengan 9, dimana umur kehamilan cukup
bulan adalah 9 bulan 7 hari. Sehingga jangan kaget jika pasangan yang baru
menikah 1 minggu ternyata dokter mengatakan usia kandungan isterinya 3 minggu.
Minggu ke1:
Pada minggu ini, menjadi menstruasi yang terakhir sebelum kehamilan. Perdarahan terjadi dan hormon-hormon ditubuh mempersiapkan sel telur untuk dilepaskan.
Pada minggu ini, menjadi menstruasi yang terakhir sebelum kehamilan. Perdarahan terjadi dan hormon-hormon ditubuh mempersiapkan sel telur untuk dilepaskan.
Di dalam Al Qur’an telah dijelaskan tentang penciptaan
manusia. Hal ini merupakan salah satu dari kebesaran Allah SWT. Dalam tulisan
ini saya mencoba memberikan informasi seputar perkembangan janin sambil
mengingat akan kebesaran penciptaan Allah yang telah tertulis pada ayat-ayat Al
Qur’an bahwa benar adanya.
“Kami telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu perhatikan (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang menciptakannya?” (Al-Qur’an Surat Al-Waqii’ah:57-59).
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah,Pencipta yang paling baik. (Al Qur’an Surat Al Mu’minun ayat 12-14).
“Kami telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu perhatikan (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang menciptakannya?” (Al-Qur’an Surat Al-Waqii’ah:57-59).
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah,Pencipta yang paling baik. (Al Qur’an Surat Al Mu’minun ayat 12-14).
Dalam ayat ke-6 surat Az Zumar,
disebutkan bahwa manusia diciptakan dalam rahim ibu dalam tiga kegelapan.
Embriologi modern telah mengungkap bahwa perkembangan ebriologi bayi terjadi
pada tiga daerah yang berbeda dalam
rahim ibu.Dalam Al Qur’an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga
tahapan dalam rahim ibunya.“… Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian
demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah,
Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (Al Qur’an, Surat
Az Zumar:6)
Sebagaimana yang akan dipahami,
dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya
dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa
pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim
ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai
fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya,
dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang
embriologi,fakta ini diuraikan sebagaiberikut:
Kehidupan dalam rahim memiliki tiga
tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir
minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran.”
(Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)
Fase-fase ini mengacu pada
tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri
tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:
Tahap Preembrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh
membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian
membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin
membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk
tiga lapisan.
Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama
lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai “embrio”. Pada tahap
ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel
tersebut.
Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini dan
seterusnya, bayi disebut sebagai “fetus”. Tahap ini dimulai sejak kehamilan
bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini
adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan
kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah
nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan
berlanjut hingga minggu kelahiran.
Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur’an dengan cara yang ajaib. Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur’an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur’an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah.
Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur’an dengan cara yang ajaib. Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur’an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur’an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah.
Masa Ovulasi
(Masa Subur)
Pada wanita, ovariumnya memiliki
ribuan sel telur. Namun selama masa reproduksi sel telur yang tersisa hanya 400
saja. Proses pengeluaran ovum ini dimulai sejak masa pubertas. Setap bulan, sebuah
sel telur dikeluarkan melalui dinding luar ovarium. Proses ini disebut masa
ovulasi. Kemudian sel telur ini akan ditangkap oleh tuba falopii dan akan
menuju rahim. Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus menstruasi atau sekitar
14 hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Usia kehamilan dihitung
berdasarkan Rumus Naegele yaitu hari pertama kehamilan sama dengan hari pertama
haid terakhir. Sedangkan untuk menentukan masa lahiran adalah dengan cara
menambahkan tanggal dengan 7 dan bulannya dengan 9, dimana umur kehamilan cukup
bulan adalah 9 bulan 7 hari. Sehingga jangan kaget jika pasangan yang baru
menikah 1 minggu ternyata dokter mengatakan usia kandungan isterinya 3 minggu.
Minggu ke-1:
Pada minggu ini, menjadi menstruasi
yang terakhir sebelum kehamilan. Perdarahan terjadi dan hormon-hormon ditubuh
mempersiapkan sel telur untuk dilepaskan.
Minggu ke 2:
Uterus (dinding rahim) menebal dan mempersiapkan untuk tahap ovulasi
Minggu ke-3:
Pada minggu ke 3 merupakan masa
ovulasi (pelepasan sel telur). Kehamilan terjadi pada masa ini.Bertemunya sel
telur dengan sel sperma. Jika terjadi hubungan seksual yang berlangsung selama
ovulasi yang memakan waktu sekitar 12-24 jam, salah satu dari ribuan sperma
yang berada di liang vagina berenang melewati leher dan rongga rahim hingga
mencapai tuba falopii, lalu membuahi ovum yang sedang bergerak menuju rahim.
salah satu sel telur yang telah dibuahi dinamakan zigot.
Pada tahap ini telah ditegaskan di
dalam Al Quran, Surat Al Qiyaamah:36-37 ayat ini berbunyi:“Apakah manusia
mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang
dipancarkan/ditumpahkan ke dalam rahim?”.
Seperti yang telah kita amati,
Al-Qur’an memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat dari mani selengkapnya,
tetapi hanya bagian kecil darinya. Cairan yang disebut sebagai mani tidak hanya
mengandung sperma saja. Cairan ini tersusun dari berbagai cairan. Cairan ini
mengandung gula yang berfungsi sebagai energi bagi sperma, menetralkan asam di
pintu masuk rahim dan melicinkan agar sperma mudah bergerak masuk.Mani
disinggung dalam Al Qur’an Surat Al Insaan:2 yang mengandung arti;
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur
yang Kami hendak mengujinya (dengan perintahdan larangan), karena itu Kami
jadikan dia mendengar dan melihat”.
Al Qur’an Surat As Sajdah:7-8
mengandung arti “Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia
mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya
dari sari air yang hina.”
Kata Arab “sulala”, yang
diterjemahkan sebagai “sari”, berarti bagian yang mendasar atau terbaik dari
sesuatu. Dengan kata lain, ini berarti “bagian dari suatu kesatuan”. Ini
menunjukkan bahwa Al Qur’an merupakan firman dari Yang Berkehendak Yang
mengetahui penciptaan manusia hingga serinci-rincinya. Yang Berkehendak ini
ialah Pencipta manusia.
Minggu ke-4:
Zigot berimplantasi pada diding
rahim (uterus). Dengan berakhirnya minggu ini, anda tidak mendapat menstruasi,
dan menjadi tanda pertama kemungkinan kehamilan. Pada beberapa wanita
mendapatkan sedikit perdarahan dan disalahartikan sebagai menstruasi,
sebenarnya perdarahan yang sedikit itu karena implatasi dari zigot ke dinding
rahim anda.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq (segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.”(AlQur’an, Alaq:1-3)Al Qur’an 14 abad yang lalu dengan menggunakan kata “‘alaq”, yang bermakna “sesuatu yang menempel pada suatu tempat” dan digunakan untuk menjelaskan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah. Tentunya bukanlah suatu kebetulan bahwa sebuah kata yang demikian tepat digunakan untuk zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur’an merupakan wahyu dari Allah, Tuhan Semesta Alam.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq (segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.”(AlQur’an, Alaq:1-3)Al Qur’an 14 abad yang lalu dengan menggunakan kata “‘alaq”, yang bermakna “sesuatu yang menempel pada suatu tempat” dan digunakan untuk menjelaskan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah. Tentunya bukanlah suatu kebetulan bahwa sebuah kata yang demikian tepat digunakan untuk zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur’an merupakan wahyu dari Allah, Tuhan Semesta Alam.
Minggu ke-5:
Ukuran bayi sekitar sebuah biji apel
dan pada minggu ini disebut sebagai embrio. Bayi anda sudah mempunyai detak
jantung sendiri, plasenta dan tali pusat sudah berkerja sepenuhnya pada minggu
ini. Vesikel-vesikel otak primer mulai terbentuk, sistem saraf mulai
berkembang.
Minggu ke-6:
Pada minggu ini panjang embrio
sekitar 1,25 cm bentuk embrio terlihat seperti berudu. Sudah dapat dikenali
bentuk kepala, tulang ekor, kedua celah untuk bakal mata, tangan dan anggota
gerak menyerupai tunas kecil. Pada minggu ini juga terjadi pembentukan awal
dari hati, pankreas, paru-paru, jaantung dan kelenjar tiroid.
Minggu ke-7:
Jantung sudah terbentuk lengkap.
Saraf dan otot bekerja bersamaan untuk pertama kalinya. Bayi mempunyai reflek
dan bergerak spontan, bayi mulai menendang dan berenang di dalam rahim walaupun
ibu belum dapat merasakannya. pada akhir minggu ke ini otak akan terbentuk
lengkap. Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan
tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan
selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan
tulang. (Moore Development 6, 1998).
Pada Al Qur’an Surat Al Mu’minuun:14
yang mengandung arti
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, PenciptaYangPaling Baik ’ini menunjukan bahwa tahap-tahap pembentukan manusia sebagaimana digambarkan dalam Al Qur’an, benar-benar sesuai dengan penemuan embriologi modern.
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, PenciptaYangPaling Baik ’ini menunjukan bahwa tahap-tahap pembentukan manusia sebagaimana digambarkan dalam Al Qur’an, benar-benar sesuai dengan penemuan embriologi modern.
Minggu ke-8:
Embrio berukuran sekitar 2,5-3 cm.
Seluruh organ utama bayi telah terbentuk meskipun belum berkembang sempurna.
Jaringan saraf di dalam otak berhubungan dengan lobi penciuman di otak. Tangan
dan kaki sudah terbagi menjadi komponen tangan, lengan , bahu, paha, kaki.
Organ reproduksi mulai terbentuk. Mata membentuk pigmen dan telinga bagian luar
sudah terbentuk sempurna, sehingga pada minggu ini bayi sudah dapat mendengar.
Jantung berdetak keras karena sudah dapat memompa dengan irama yang teratur.
Pada minggu ini organ reproduksi mulai terbentuk, sehingga jenis kelamin mulai terbentuk. Jenis kelamin sebenarnya ditentukan dari awal oleh sperma pria. Hal ini terjadi pada masa pembuahan dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. Menurut ilmu genetika dan biologi terdapat dua jenis kromosom seks dalam tubuh manusia, yaitu kromosom x dan kromosom y. Seluruh sel telur memiliki satu kromosom x sedangkan sedangkan sperma dapat mengandung kromosom x dan kromosom y. Jika sebuah sperma mengandung kromosom x menyatu dengan sel telur (x), akan dilahirkan seorang bayi perempuan (xx). Sedangkan jika sebuah sperma yang mengandung kromosom y menyatu dengan ovum (x), akan dilahirkan seorang bayi laki-laki (xy).
Di dalam Al Qur’an Surat An Najm:45-46 yang mengandung arti “Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan”.Dari ayat tersebut kita dapat meyakini bahwa Al Qur’an telah mengungkapkan informasi yang menyatakan bahwa wanita bukanlah penentu jenis kelamin bayi, akan tetapi air mani dari pria sebelum penemuan gen manusia tiga belas abad yang lalu.
Pada minggu ini organ reproduksi mulai terbentuk, sehingga jenis kelamin mulai terbentuk. Jenis kelamin sebenarnya ditentukan dari awal oleh sperma pria. Hal ini terjadi pada masa pembuahan dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. Menurut ilmu genetika dan biologi terdapat dua jenis kromosom seks dalam tubuh manusia, yaitu kromosom x dan kromosom y. Seluruh sel telur memiliki satu kromosom x sedangkan sedangkan sperma dapat mengandung kromosom x dan kromosom y. Jika sebuah sperma mengandung kromosom x menyatu dengan sel telur (x), akan dilahirkan seorang bayi perempuan (xx). Sedangkan jika sebuah sperma yang mengandung kromosom y menyatu dengan ovum (x), akan dilahirkan seorang bayi laki-laki (xy).
Di dalam Al Qur’an Surat An Najm:45-46 yang mengandung arti “Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan”.Dari ayat tersebut kita dapat meyakini bahwa Al Qur’an telah mengungkapkan informasi yang menyatakan bahwa wanita bukanlah penentu jenis kelamin bayi, akan tetapi air mani dari pria sebelum penemuan gen manusia tiga belas abad yang lalu.
Minggu ke-9:
Pergerakan pertama fetus dapat
dideteksi dengan USG. Pada minggu ini perut dan rongga dada sudah terpisah dan
otot mata dan bibir atas terbentuk.
Minggu ke-10:
Tulang sedang menggantikan
kartilago. Kuku jari mulai berkembang. Diafragma memisahkan jantung dan
paru-paru dari perut. Otot leher terbentuk. Otak berkembang cepat dalam bulan
terakhir ini sehingga proporsi kepala lebih besar daripada tubuh.
Minggu ke-11:
Organ seks luar sudah terbentuk,
juga folikel-folikel rambut dan gigi. Bayi sudah dapat menelan cairan amnion
dan mengeluarkan kembali/kencing. Semua sistem organ pada bayi sudah berfungsi.
Minggu ke 12:
Panjang janin sekarang sekitar 6,5-8
cm dan bobotnya sekitar 18 gram. Kepala bayi menjadi lebih bulat dan wajah
telah terbentuk sepenuhnya. Semua organ vital telah terbentuk. Bayi mulai
menggerak-gerakkan tungkai dan lengannya, bayi dapat mengisap lengannya tetapi
ibu belum dapat merasakan gerakan-gerakan ini.
Minggu ke-13:
Panjang janin (dari puncak kepala
sampai sakrum/bokong) sekitar 65-78 mm dengan berat kira-kira 20 gram. Rahim
dapat teraba kira-kira 10 cm di bawah pusar. Pertumbuhan kepala bayi yang saat
ini kira-kira separuh panjang janin mengalami perlambatan dibanding bagian
tubuh lainnya. Perlambatan ini berlangsung terus, hingga di akhir kehamilan
akan tampak proporsional, yakni kira-kiratinggal sepertiga panjang tubuhnya.Kedua
cikal bakal matanya makin hari kian bergeser ke bagian depan wajah meski masih
terpisah jauh satu sama lain. Sementara telinga bagian luar terus berkembang
dan menyerupai telinga normal. Kulit janin yang masih sangat tipis membuat
pembuluh darah terlihat jelas dibawah kulitnya.Seluruh tubuh janin ditutupi
rambut-rambut halus yang disebut lanugo. Kerangka/tulang belulangnya sudah
terbentuk di minggu-minggu sebelumnya dan diminggu-minggu selanjutnya akan
berosifikasi/menahan kalsium dengan sangat cepat, hingga tulangnya jadi lebih
keras.
Minggu ke-14:
Panjangnya mencapai kisaran 80 mm
atau 8 cm dengan berat sekitar 25 gram. Telinga janin menempati posisi normal
di sisi kiri dan kanan kepala. Demikian pula mata mengarah ke posisi
sebenarnya. Leher berkembang lebih nyata, hingga lebih mudah membedakan jenis
kelaminnya. Bahkan, di rumah-rumah sakit besar atau rumah sakit pendidikan
dengan alat-alat bantu yang serba canggih, seluruh perkembangannya bisa
dipantau. Misalnya bagaimana perkembangan otak, mata dan ginjalnya. Juga bisa
diketahui apakah ada anusnya atau tidak, paru-parunya berkembang baik atau
tidak, saluran pencernaannya mengalami penyempitan atau tidak, serta adakah
kebocoran pada klep atau bagian lain dari jantung. Termasuk jika terlihat
kecacatan berupa bibir sumbing atau kelainan jemari, seumpama jari dempet.
Sayangnya, meski bisa diketahui sejak masa janin, kelainan/gangguan tadi tak
bisa ditangani selagi masih di rahim seperti halnya di negara-negara maju.
Minggu ke-15:
Panjang janin sekitar 10-11 cm
dengan berat kira-kira 80 gram. Kehamilan makin terlihat, hingga demi
kenyamanan si ibu maupun janinnya, amat dianjurkan mulai mengenakan baju hamil.
Sebab, kulit dan otot-otot, terutama di sekitar perut akan melar karena mengalami
peregangan luar biasa guna mengakomodasi pembesaran rahim. Garis-garis regangan
yang disebut striae umumnya muncul di daerah perut, payudara, bokong dan
panggul. Boleh-boleh saja memakai lotion/losion khusus sekadar untuk
menyamarkannya karena memang tak mungkin hilang. Namun dianjurkan tak memakai
krim jenis steroid semisal hidrokortison yang dikhawatirkan bakal terserap ke
dalam sistem peredaran darah ibu dan bisa mengacaukan kerja hormonal. Pada masa
ini indera pengecap/lidah sudah mulai dapat merasa.
Minggu 16 (bulan ke 4):
Panjang janin sekarang sekitar 16 cm
dan bobotnya sekitar 35 gram. Dengan bantuan scan, kita dapat melihat kepala
dan tubuh bayi, kita juga dapat melihatnya bergerak-gerak. Ia
menggerak-gerakkan seluruh tungkai dan lengannya, menendang dan menyepak.
Inilah tahap paling awal di mana ibu dapat merasakan gerakan bayi. Rasanya
seperti ada seekor kupu-kupu dalam perutmu. Tetapi, ibu tidak perlu khawatir
jika belum dapat merasakan gerakan ini. Jika si bayi adalah anak pertama, biasanya
ibu agak lebih lambat dalam merasakan gerakannya. Refleks gerak bisa dirasakan
ibu, meski masih amat sederhana yang biasanya terasa sebagai kedutan. Rambut
halus di atas bibir atas dan alis mata juga tampak melengkapi lanugo yang
memenuhi seluruh tubuhnya. Bahkan, jari-jemari kaki dan tangannya dilengkapi
dengan sebentuk kuku. Tungkai kaki yang di awal pembentukannya muncul
belakangan, kini lebih panjang dari pada lengan.Pada usia ini janin memproduksi
alfafetoprotein, yaitu protein yang hanya dijumpai pada darah ibu hamil. Bila
kadar protein ini berlebih bisa merupakan pertanda ada masalah serius pada
janin, seperti spina bifida, yakni kelainan kongenital yang berkaitan dengan
saraf tulang belakang. Sebaliknya, kadar alfafetoprotein yang rendah bersignifikasi
dengan Sindrom Down. Sementara jumlah alfafetoprotein ini sendiri dapat diukur
dengan pemeriksaan air ketuban/amniosentesis dengan menyuntikkan jarum khusus
lewat dinding perut ibu.
Sistem pencernaan janin pun mulai
menjalankan fungsinya. Dalam waktu 24 jam janin menelan air ketuban sekitar
450-500 ml. Hati yang berfungsi membentuk darah, melakukan metabolisme
hemoglobin dan bilirubin, lalu mengubahnya jadi biliverdin yang disalurkan ke
usus sebagai bahan sisa metabolisme. Bila terjadi asfiksia (gangguan
oksigenasi) akan muncul rangsangan yang membuat gerak peristaltik usus janin
meningkat sekaligus terbukanya sfingter ani (”klep” anus). Akibatnya, janin
mengeluarkan mekoneum yang membuat air ketuban jadi kehijauan.Di usia ini,
janin juga mulai mampu mengenali dan mendengar suara-suara dari luar kantong
ketuban. Termasuk detak jantung ibu bahkan suara-suara di luar diri si ibu,
seperti suara gaduh atau teriakan maupun sapaan lembut.
Minggu ke 17:
Panjang tubuh janin meningkat lebih
pesat ketimbang lebarnya, menjadi 13 cm dengan berat sekitar 120 gram, hingga
bentuk rahim terlihat oval dan bukan membulat. Akibatnya, rahim terdorong dari
rongga panggul mengarah ke rongga perut. Otomatis usus ibu terdorong nyaris
mencapai daerah hati, hingga kerap terasa menusuk ulu hati. Pada masa ini bayi
sudah dapat bermimpi saat ia tidur.
. Pertumbuhan
rahim yang pesat ini pun membuat ligamen-ligamen meregang, terutama bila ada
gerakan mendadak. Rasa nyeri atau tak nyaman ini disebut nyeri ligamen rotundum.
Oleh karena itu amat disarankan menjaga sikap tubuh dan tak melakukan
gerakan-gerakan mendadak atau yang menimbulkanperegangan.Lemak yang juga sering
disebut jaringan adiposa mulai terbentuk di bawah kulit bayi yang semula
sedemikian tipis pada minggu ini dan minggu-minggu berikutnya. Lemak ini
berperan penting untuk menjaga kestabilan suhu dan metabolisme tubuh. Sementara
pada beberapa ibu yang pernah hamil, gerakan bayi mulai bisa dirasakan di
minggu ini. Kendati masih samar dan tak selalu bisa dirasakan setiap saat
sepanjang hari. Sedangkan bila kehamilan tersebut merupakan kehamilan pertama,
gerakan yang sama umumnya baru mulai bisa dirasakan pada minggu ke-20.
Minggu ke-18:
panjang janin adalah 14 cm dengan
berat sekitar 150 gram. Rahim dapat diraba tepat di bawah pusar, ukurannya
kira-kira sebesar buah semangka. Pertumbuhan rahim ke depan akan mengubah
keseimbangan tubuh ibu. Sementara peningkatan mobilitas persendian ikut
mempengaruhi perubahaan postur tubuh sekaligus menyebabkan keluhan punggung. Keluhan
ini makin bertambah bila kenaikan berat badan tak terkendali. Untuk
mengatasinya, biasakan berbaring miring ke kiri, hindari berdiri terlalu lama
dan mengangkat beban berat. Selain itu, sempatkan sesering mungkin
mengistirahatkan kaki dengan mengangkat/mengganjalnya pakai bantal.Mulai usia
ini hubungan interaktif antara ibu dan janinnya kian terjalin erat. Tak
mengherankan setiap kali si ibu gembira, sedih, lapar atau merasakan hal lain,
janin pun merasakan hal sama.
Minggu ke-19:
Panjang janin diperkirakan 13-15 cm
dengan taksiran berat 200 gram. Sistem saraf janin yang terbentuk di minggu
ke-4, di minggu ini makin sempurna perkembangannya, yakni dengan diproduksi
cairan serebrospinalis yang mestinya bersirkulasi di otak dan saraf tulang
belakang tanpa hambatan. Nah, jika lubang yang ada tersumbat atau aliran cairan
tersebut terhalang oleh penyebab apa pun, kemungkinan besar terjadi
hidrosefalus/penumpukan cairan di otak. Jumlah cairan yang terakumulasi
biasanya sekitar 500-1500 ml, namun bisa mencapai 5 liter! Penumpukan ini jelas
berdampak fatal mengingat betapa banyak jumlah jaringan otak janin yang
tertekan oleh cairan tadi.
Minggu ke 20 (Bulan ke 5):
Panjang janin mencapai kisaran 14-16
cm dengan berat sekitar 260 gram. Janin sudah mengenali suara ibunya. Kulit
yang menutupi tubuh janin mulai bisa dibedakan menjadi dua lapisan, yakni
lapisan epidermis yang terletak di permukaan dan lapisan dermis yang merupakan
lapisan dalam. Epidermis selanjutnya akan membentuk pola-pola tertentu pada
ujung jari, telapak tangan maupun telapak kaki. Sedangkan lapisan dermis
mengandung pembuluh-pembuluh darah kecil, saraf dan sejumlah besar lemak.
Seiring perkembangannya yang pesat, kebutuhan darah janin pun meningkat tajam.
Agar anemia tak mengancam kehamilan, ibu harus mencukupi kebutuhannya akan
asupan zat besi, baik lewat konsumsi makanan bergizi seimbang maupun suplemen
yang dianjurkan dokter.
Minggu ke-21:
Beratnya sekitar 350 gram dengan
panjang kira-kira 18 cm. Pada minggu ini, berbagai sistem organ tubuh mengalami
pematangan fungsi dan perkembangan.Dengan perut yang kian membuncit dan
keseimbangan tubuh yang terganggu, bukan saatnya lagi melakukan olahraga kontak
seperti basket yang kemungkinan terjatuhnya besar. Hindari pula olahraga
peregangan ataupun yang bersikap kompetitif, semisal golf atau bahkan lomba
lari.
Minggu ke-22:
Dengan berat mencapai taksiran
400-500 gram dan panjang sekitar 19 cm, si ibu kian mampu beradaptasi dengan
kehamilannya. Kekhawatiran bakal terjadi keguguran juga sudah pupus. Tak heran
bila ibu amat menikmatinya karena keluhan mual-muntah sudah berlalu dan kini
nafsu makannya justru sedang menggebu, hingga ia mesti berhati-hati agar tak
terjadi pertambahan berat badan yang berlebih.Ciri khas usia kehamilan ini
adalah substansi putih mirip pasta penutup kulit tubuh janin yang disebut
vernix caseosa. Fungsinya melindungi kulit janin terhadap cairan ketuban maupun
kelak saat berada di jalan lahir. Di usia ini pula kelopak mata mulai menjalankan
fungsinya untuk melindungi mata dengan gerakan menutup dan membuka. Jantung
janin yang terbentuk di minggu ke-5 pun mengalami “modifikasi” sedemikian rupa
dan mulai menjalankan fungsinya memompa darah sebagai persiapannya kelak saat
lahir ke dunia.
Minggu ke-23:
Tubuh janin tak lagi terlihat
kelewat ringkih karena bertambah montok dengan berat hampir mencapai 550 gram
dan panjang sekitar 20 cm. Kendati begitu, kulitnya masih tampak keriput karena
kandungan lemak di bawah kulitnya tak sebanyak saat ia dilahirkan kelak. Namun
wajah dan tubuhnya secara keseluruhan amat mirip dengan penampilannya sewaktu
dilahirkan nanti. Hanya saja rambut lanugo yang menutup sekujur tubuhnya kadang
berwarna lebih gelap di usia kehamilan ini.
Minggu ke 24 (Bulan ke 6):
Bayi kini beratnya melebihi 1000
gram. Panjang totalnya mencapai 34 cm dengan panjang bokong ke puncak kepala
sekitar 24 cm. Di minggu ini kelopak mata mulai membuka. Sementara retina yang
berada di bagian belakang mata, membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi
menerima cahaya dan informasi mengenai pencahayaan itu sekaligus meneruskannya
ke otak. Jika terjadi “kesalahan” pembentukan lapisan-lapisan inilah yang kelak
memunculkan katarak kongenital/bawaan saat bayi dilahirkan. Lensa jadi berkabut
atau keputihan. Walaupun dipicu oleh faktor genetik, katarak bawaan ini ditemukan
pada anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang terserang rubella pada usia
kehamilan di minggu-minggu akhir trimester dua.
Minggu ke 28:
Minggu ke 28:
Janin makin terlihat berisi dengan
berat yang diperkirakan mencapai 600 gram dan panjang sekitar 21 cm. Rahim
terletak sekitar 5 cm di atas pusar atau sekitar 24 cm di atas simfisis
pubis/tulang kemaluan. Kelopak-kelopak matanya kian sempurna dilengkapi bulu
mata. Pendengarannya berfungsi penuh. Terbukti, janin mulai bereaksi dengan
menggerakkan tubuhnya secara lembut jika mendengar irama musik yang disukainya.
Begitu juga ia akan menunjukkan respon khas saat mendengar suara-suara bising
atau teriakan yang tak disukainya.
Minggu ke-25:
Berat bayi kini mencapai sekitar 700
gram dengan panjang dari puncak kepala sampai bokong kira-kira 22 cm. Sementara
jarak dari puncak rahim ke simfisis pubis sekitar 25 cm. Bila ada indikasi
medis, umumnya akan dilakukan USG berseri seminggu 2 kali untuk melihat apakah
perkembangan bayi terganggu atau tidak. Yang termasuk indikasi medis di
antaranya hipertensi ataupun preeklampsia yang membuat pembuluh darah
menguncup, hingga suplai nutrisi jadi terhambat. Akibatnya, terjadi IUGR (Intra
Uterin Growth Retardation atau perkembangan janin terhambat). Begitu juga bila
semula tidak ada,tiba-tiba muncul gangguan asma selama kehamilan.Jika dari
hasil pantauan ternyata tak terjadi perkembangan semestinya, akan
dipertimbangkan untuk membesarkan janin di luar rahim dengan mengakhiri
kehamilan. Tentu saja harus ada sejumlah syarat ketat yang mengikuti. Di
antaranya, rumah sakit yang merawat bayi-bayi prematur haruslah rumah sakit
bersalin khusus yang lengkap dengan ahli-ahli neonatologi (ahli anak yang
mengkhususkan diri pada spesialisasi perawatan bayi baru lahir sampai usia 40 hari). Selain fasilitas
NICU (neonatal intensive Care Unit).
Minggu ke-26:
Di usia ini berat bayi diperkirakan
hampir mencapai 850 gram dengan panjang dari bokong dan puncak kepala sekitar
23 cm. Denyut jantung sudah jelas-jelas terdengar, normalnya 120-160 denyut per
menit. Ketidaknormalan seputar denyut jantung harus dicermati karena bukan tak
mungkin merupakan gejala ada keluhan serius. Sementara rasa tak nyaman berupa
keluhan nyeri pinggang, kram kaki dan sakit kepala akan lebih sering dirasakan
si ibu. Begitu juga keluhan nyeri di bawah tulang rusuk dan perut bagian bawah,
terutama saat bayi bergerak. Sebab, rahim jadi makin besar yang akan memberi
tekanan pada semua organ tubuh. Termasuk usus kecil, kantung kemih dan rektum.
Tak jarang ibu hamil jadi terkena sembelit, namun terpaksa bolak-balik ke kamar
mandi karena beser.
Minggu ke-27:
Bayi kini beratnya melebihi 1000
gram. Panjang totalnya mencapai 34 cm dengan panjang bokong ke puncak kepala
sekitar 24 cm. Di minggu ini kelopak mata mulai membuka. Sementara retina yang
berada di bagian belakang mata, membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi
menerima cahaya dan informasi mengenai pencahayaan itu sekaligus meneruskannya
ke otak. Jika terjadi “kesalahan” pembentukan lapisan-lapisan inilah yang kelak
memunculkan katarak kongenital/bawaan saat bayi dilahirkan. Lensa jadi berkabut
atau keputihan. Walaupun dipicu oleh faktor genetik, katarak bawaan ini ditemukan
pada anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang terserang rubella pada usia
kehamilan di minggu-minggu akhir trimester dua.
Minggu ke 28:
Kepala bayi sekarang sudah
proporsional dengan tubuhnya. Ibu mungkin mengalami tekanan di bagian diafrakma
dan perut. Sekarang bobot bayi sekitar 1700 gram dan panjangnya sekitar 40 cm.Puncak
rahim berada kira-kira 8 cm di atas pusar. Gerakan janin makin kuat dengan
intensitas yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah
didengar. Tubuhnya masih terlihat kurus meski mencapai berat sekitar 1100 gram
dengan kisaran panjang 35-38 cm. Kendati dibanding minggu-minggu sebelumnya
lebih berisi dengan bertambah jumlah lemak di bawah kulitnya yang terlihat
kemerahan. Jumlah jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu juga
rambut kepalanya terus bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak matanya pun
terbentuk, sementara selaput yang semula menutupi bola matanya sudah hilang.
Minggu ke-29:
Beratnya sekitar 1250 gram dengan
panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran prematur mesti diwaspadai karena umumnya
meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya. Bila dilahirkan
di minggu ini, ia mampu bernapas meski dengan susah payah. Ia pun bisa
menangis, kendati masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan untuk hidup pun
masih tipis karena perkembangan paru-parunya belum sempurna. Meski dengan
perawatan yang baik dan terkoordinasi dengan ahli lain yang terkait,
kemungkinan hidup bayi prematur pun cukup besar.
Minggu ke-30:
Beratnya mencapai 1400 gram dan
kisaran panjang 38 cm. Puncak rahim yang berada sekitar 10 cm di atas pusar
memperbesar rasa tak nyaman, terutama pada panggul dan perut seiring bertambah
besar kehamilan. Bagilah kebahagiaan saat merasakan gerakan si kecil pada suami
dengan memintanya meraba perut Anda. Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan
sampai gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri. Aktifnya gerakan
ini tak mustahil akan membentuk simpul-simpul. Bila sampai membentuk simpul
mati tentu sangat membahayakan karena suplai gizi dan oksigen dari ibu jadi
terhenti atau paling tidak terhambat.
Minggu ke-31:
Berat bayi sekitar 1600 gram dengan
taksiran panjang 40 cm. Waspadai bila muncul gejala nyeri di bawah tulang iga
sebelah kanan, sakit kepala maupun penglihatan berkunang-kunang. Terutama bila
disertai tekanan darah tinggi yang mencapai peningkatan lebih dari 30 ml/Hg.
Itu sebab, pemeriksaan tekanan darah rutin dilakukan pada setiap kunjungan ke
bidan/dokter. Cermati pula gangguan aliran darah ke anggota tubuh bawah yang
membuat kaki jadi bengkak. Pada gangguan ringan, anjuran untuk lebih banyak
beristirahat dengan berbaring miring sekaligus mengurangi aktivitas, bisa
membantu.
Minggu ke-32:
Pada usia ini berat bayi harus
berkisar 1800-2000 gram dengan panjang tubuh 42 cm. Mulai minggu ini biasanya
kunjungan rutin diperketat/lebih intensif dari sebulan sekali menjadi 2 minggu
sekali. Umumnya hemodilusi atau pengenceran darah mengalami puncaknya pada
minggu ini. Untuk ibu hamil dengan kelainan jantung, hipertensi dan
preeklampsia, mesti ekstra hati-hati. Sebab dengan jumlah darah yang makin
banyak, beban kerja jantung pun meningkat. Pada mereka yang mengalami gangguan
jantung dan tekanan darah, tentu makin besar pula peluang terjadi penjepitan di
pembuluh-pembuluh darah. Dampak lebih lanjut adalah tekanan darah meningkat.
Gangguan semacam ini tak hanya berbahaya pada ibu, tapi juga si bayi, hingga
biasanya dipertimbangkan untuk dilahirkan. Terlebih bila terjadi perburukan
kondisi, semisal tekanan darah tak kunjung turun.
Minggu ke-33:
Beratnya lebih dari 2000 gram dan
panjangnya sekitar 43 cm. Di minggu ini mesti diwaspadai terjadi abrupsio
plasenta atau plasenta lepas dari dinding rahim. Bisa terlepas sebagian maupun
terlepas total yang berujung dengan syok pada ibu akibat kehilangan darah dalam
jumlah besar maupun kematian bayi. Penyebabnya tak diketahui pasti, namun
diduga akibat trauma pada ibu semisal saat kecelakaan/benturan yang sangat
keras, tali pusat yang pendek, hipertensi, keabnormalan rahim, maupun
kekurangan asam folat. Ibu perokok dan peminum alkohol diprediksi lebih
berkemungkinan mengalami masalah ini. Yang juga mesti diwaspadai adalah kantung
air ketuban pecah/bocor. Tak ada cara lain selain segera hubungi dokter.
Minggu ke-34:
Berat bayi hampir 2275 gram dengan
taksiran panjang sekitar 44 cm. Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk
menilai kondisi kesehatan si bayi secara umum. Penggunaan USG bisa dimanfaatkan
untuk pemeriksaan ini, terutama evaluasi terhadap otak, jantung dan organ lain.
Sedangkan pemeriksaan lain yang biasa dilakukan adalah tes non-stres dan profil
biofisik.Dalam profil biofisik digunakan skor 0 sampai 2 dengan 5 poin yang
dievaluasi, yakni pernapasan, gerakan tubuh, tonus yang dievaluasi berdasarkan
gerakan lengan dan atau tungkai, denyut jantung dan banyaknya cairan ketuban.
Bila nilainya rendah, disarankan persalinan segera dilakukan. Pemeriksaan
biofisik biasanya dilakukan bila diduga bayi mengalami IUGR (Intrauterin Growth
Retardation), pada ibu pengidap diabetes, kehamilan yang bayinya tak banyak
bergerak, kehamilan risiko tinggi ataupun kehamilan lewat waktu.
Minggu ke-35:
Secara fisik bayi berukuran sekitar
45 cm dengan berat 2450 gram. Namun yang terpenting, mulai minggu ini bayi
umumnya sudah matang fungsi paru-parunya. Ini sangat penting karena kematangan
paru-paru sangat menentukan life viabilitas atau kemampuan si bayi untuk
bertahan hidup. Kematangan fungsi paru-paru ini sendiri akan dilakukan lewat
pengambilan cairan amnion untuk menilai lesitin spingomyelin atau selaput tipis
yang menyelubungi paru-paru.
Minggu ke-36:
Berat bayi harusnya mencapai 2500
gram dengan panjang 46 cm. Tes kematangan paru di minggu ini perlu dilakukan
bila muncul keragu-raguan akan taksiran usia kehamilan. Terutama pada pasien
yang tak ingat kapan menstruasi terakhir dan bagaimana pola/siklus haidnya.
Ataupun pada bayi besar namun tak cocok dengan pertumbuhan usia sebenarnya.
Mulai minggu ini pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu sekali. Tujuannya
tak lain untuk meminimalisir risiko-risiko yang mungkin muncul mengingat
penyebab terbanyak kematian ibu melahirkan (maternal mortality rate) di
Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan preeklampsia. Sementara dari ketiga
faktor penyebab tersebut, yang bisa dicegah dengan pemeriksaan ANC (antenatal
care) yang baik Cuma preeklampsia. Di antaranya dengan pemantauan tekanan darah
dan kenaikan berat badan yang tak lazim, yakni maksimal 1 kg setiap bulan.
Sedangkan kasus-kasus perdarahan dan infeksi bisa saja terjadi meski ANC-nya
oke.
Minggu ke-37:
Dengan panjang 47 cm dan berat 2950
gram, di usia ini bayi dikatakan aterm atau siap lahir karena seluruh fungsi
organ-organ tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya
masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir. Kendati sebagian kecil di
antaranya dengan posisi sungsang. Di minggu ini biasanya dilakukan pula
pemeriksaan dalam untuk mengevaluasi kondisi kepala bayi, perlunakan jalan
lahir guna mengetahui sudah mencapai pembukaan berapa.
Minggu ke-38:
Berat bayi sekitar 3100 gram dengan
panjang 48 cm. Rasa cemas menanti-nantikan saat melahirkan yang mendebarkan
bisa membuat ibu mengalami puncak gangguan emosional. Namun obat-obat golongan
antidepresan tak diberikan karena dianggap tak aman. Apalagi semua obat
antidepresan akan melewati plasenta yang akan berpengaruh pada bayi. Jauh lebih
bijaksana bila ibu melakukan relaksasi dengan melatih pernapasan sebagai bekal
menjelang persalinan. Meski biasanya akan ditunggu sampai usia kehamilan 40
minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38 minggu.
Minggu ke-39:
Di usia kehamilan ini bayi mencapai
berat sekitar 3250 gram dengan panjang sekitar 49 cm. Di minggu ini pula dokter
yang menangani biasanya siaga menjaga agar kehamilan jangan sampai postmatur
atau lewat waktu. Karena bila terjadi hal demikian, plasenta tak mampu lagi
menjalani fungsinya untuk menyerap suplai makanan dari ibu ke bayi, hingga
kekurangan gizi. Tak heran kalau bayi postmatur umumnya berkulit kering/keriput
atau malah mengelupas. Sementara kapan persisnya plasenta mengalami penurunan
fungsi sama sekali tak bisa diprediksi.Penurunan fungsi plasenta bisa diketahui
berdasarkan evaluasi terhadap fungsi dinamik janin, arus darah, napas dan gerak
bayi serta denyut jantungnya lewat pemeriksaan CTG (kardiotokografi), USG
maupun doppler. Dari hasil evaluasi tersebut akan dinilai apakah memungkinkan
dan memang saatnya untuk memberi induksi persalinan. Kalau fungsi arus darahnya
tak baik, tentu tak dianjurkan lahir per vaginam yang justru berisiko bayi
mengalami hipoksia.
Minggu ke-40:
Bayi siap lahir. Ibu tidak perlu
khawatir jika bayinya tidak lahir tepat pada waktu yang telah diperkirakan.
Persentasenya hanya 5% bayi lahir tepat pada tanggal yang diperkirakan. Waktu
yang telah lama dinanti hampir tiba dan si bayi akan segera melihat dunia. Sementara
itu, rambut lanugo (= rambut badan) bayi telah lenyap meskipun mungkin masih
ada yang tersisa di punggung dan dahinya. Sebagian bayi lahir agak terlalu
cepat, sebagian lainnya agak sedikit terlambat,Panjangnya mencapai kisaran
45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram. Betul-betul cukup bulan dan siap
dilahirkan. Jika laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum, sedangkan pada
wanita, labia mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah berkembang baik dan
menutupi labia minora (bibir kemaluan bagian dalam). Bila dihitung-hitung, pada
akhir proses pertumbuhan embrio menjadi seorang manusia, beratnya mencapai
sekitar 8 juta kali lebih besar dibanding berat sel telur yang membentuknya.
Semoga bermanfaat
0 komentar:
Post a Comment